Bisnis.com, JAKARTA - TNI menjadikan kawasan megaproyek Meikarta menjadi arena latihan pertempuran kota. Pelatihan kali ini melibatkan 922 prajurit dari jajaran Kodam Jaya.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman didampingi Kasdam Jaya Brigjen TNI M. Saleh, dan seluruh Pejabat Utama Kodam Jaya secara langsung menyaksikan simulasi latihan Uji Siap Tempur (UST) Jajaran Kodam Jaya Terintegrasi TA 2021 tersebut.
"Pasukan yang terlibat dalam latihan UST Terintegrasi Jajaran Kodam Jaya TA 2021 seluruhnya berjumlah 922 prajurit," paparnya dalam keterangan resmi Meikarta, Rabu (19/5/2021).
Prajurit tersebut terdiri dari Satuan Yonif 203/AK, Yonkav 9/SDK, Yonarhanud 10/ABC, Armed 7/105 GS, Denzipur 3/ATD dan untuk kendaraan tempur yang digunakan Anoa, Tank Scorpion, Meriam 155, Mistral dan Mobil Zihandak.
Pangdam Jaya dalam pengarahannya kepada para peserta latihan menyampaikan, sebagai prajurit Kodam Jaya, harus berlatih terus, agar fisik selalu prima.
"Dan tunjukkan kalian sebagai prajurit-prajurit yang profesional dan pantas sebagai prajurit pilihan bertugas di Kodam Jaya," tegasnya.
Baca Juga
Menurutnya, prajurit Kodam Jaya harus siap mengantisipasi terhadap situasi yang kemungkinan yang buruk terjadi. Faktor keamanan tetap harus diutamakan, karena masih banyak tugas yang akan prajurit laksanakan.
Sementara itu, tentang dipilihnya kawasan Meikarta sebagai lokasi latihan perang, menurut Pangdam Jaya karena memenuhi syarat ideal untuk ajang pelatihan pertempuran kota.
Pihak Manajemen Meikarta pun mendukung TNI dalam melaksanakan latihan tersebut di lingkup propertinya. Sebelumnya sudah kerja sama adakan latihan bersama pihak Brimob dan BPDB.
Diharapkan, terjalin kerja sama yang baik antara Meikarta dan aparat sekitar, agar tercipta keamanan dan kenyamanan bagi warga kota modern tersebut.
Presiden Direktur Meikarta Reza Chatab yang menyaksikan latihan perang dalam kota ini sangat mendukung penuh adanya acara pelatihan TNI AD di Meikarta.
"Dengan acara ini diharapkan dapat bersinergi antara Meikarta dengan aparat, sehingga terciptanya rasa keamanan dan kenyamanan bagi penghuni maupun pengunjung meikarta,” imbuhnya.