Bisnis.com, JAKARTA - Thailand tengah mempertimbangkan untuk memangkas jumlah populasi di penjara sebanyak 16 persen untuk melawan penyebaran infeksi yang cepat di antara narapidana dan pekerja di fasilitas yang penuh sesak.
Lebih dari 10.000 kasus Covid-19 baru telah dilaporkan di sekitar selusin penjara Thailand yang mengalami kepadatan penghuni. Klaster Covid-19 terbaru ini telah mendorong jumlah kasus harian virus Corona di negara itu ke rekor tertinggi dua kali dalam seminggu terakhir.
Rekor terbaru terjadi kemarin, Senin (17/5/2021) ketika lebih dari dua pertiga dari 9.635 kasus harian Covid-19 dilaporkan terjadi di penjara.
Wabah di sistem pemasyarakatan mencerminkan kondisi di banyak bagian metropolitan Bangkok, di mana infeksi telah menyebar dengan cepat di daerah kumuh yang padat, lokasi konstruksi yang padat, dan bahkan kompleks perumahan pemerintah. Lambatnya tingkat vaksinasi telah menambah tantangan yang dihadapi pihak berwenang.
“Jika kami tidak mendapatkan cukup vaksin atau jika kami tidak dapat menahan penyebaran dengan cepat, kami harus berpikir untuk mengurangi jumlah narapidana dalam sistem melalui pembebasan lebih awal,” menurut Menteri Kehakiman Somsak Thepsuthin.
Dengan jumlah total 311.000 narapidana, penjara di Thailand melampaui kapasitas resminya hingga 5 persen. Lebih dari 80 persen narapidana yang dipenjara menghadapi dakwaan atas pelanggaran narkotika.
Baca Juga
"Mereka sudah dipenjara. Mereka seharusnya tidak menderita lebih dari itu," tegasnya.
Kementerian Kehakiman sedang mencari program pembebasan dini khusus untuk sekitar 50.000 narapidana, yang dapat mencakup penggunaan sistem pemantauan elektronik dan penyesuaian kriteria.
Namun, Somsak mengatakan bahwa prioritas kementerian saat ini adalah memberikan vaksin kepada narapidana dan petugas pemasyarakatan untuk mengurangi infeksi.
Dalam jangka panjang, undang-undang narkoba Thailand akan diubah untuk memungkinkan hukuman penjara yang lebih pendek untuk pelanggaran ringan dan lebih fokus pada rehabilitasi, yang akan mengurangi kepadatan berlebih dan mengurangi biaya, katanya.