Bisnis.com, JAKARTA – Tiga hari menjelang pelarangan mudik, Kementerian Perhubungan menemukan, bahwa masih terjadi peningkatan aktivitas kendaraan umum dan kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan ke luar kota.
Staf Khusus Menteri Perhubungan / Jurubicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan, dari hasil pengendalian transportasi terlihat ada peningkatan aktivitas transportasi, namun tidak signfikan.
“Peningkatan pada 3 hari terakhir tidak setinggi yang kami prediksi, masih 10-15 persen. Kendaraan yang keluar juga sesuai prediksi sekitar 150.000-an yang melewati tol,” ujarnya pada Dialog BNPB, Kamis (6/5/2021).
Adita mengatakan, para pemudik akan menjadi beban bagi pemerintah daerah kota tujuan mudiknya.
Alasannya, pemerintah daerah setempat harus menyiapkan penanganan ekstra hingga tempat karantina.
“Beberapa daerah juga sudah menyampaikan konsekuensinya, ada yang dikarantina, ada yang karantina di rumah angker. Itu sebetulnya upaya untuk menahan mereka jangan pulang. Karena pemerintah daerah juga akan kerepotan,” kata Adita.
Baca Juga
Pada hari pertama larangan mudik diberlakukan, Kamis (6/5/2021), pihaknya sudah mendapat banyak laporan penindakan yang dilakukan petugas di lapangan baik yang berjaga di penyekatan jalan raya, jalan tol, dan jalan tikus.
“Artinya banyak masyarakat yang tetap ingin mudik, yang penting ketika perjalanan sudah dilakukan, kalau memang yang bersangkutan boleh melakukan perjalanan, pastikan protokol kesehatan,” kata Adita.