Bisnis.com, JAKARTA - India kembali mencatatkan rekor baru penambahan kasus virus Corona atau Covid-19 harian. Pada hari ini, Jumat (30/4/2021), India melaporkan penambahan 386.452 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Pada periode yang sama, jumlah kematian akibat penyakit itu melonjak sebanyak 3.498 orang, menurut data kementerian kesehatan.
Para ahli medis percaya bahwa angka Covid-19 di negara terpadat kedua di dunia itu sebenarnya mungkin mencapai lima hingga 10 kali lebih besar dari hitungan resmi.
India sejak akhir Februari 2021 telah mencatat sekitar 7,7 juta kasus lagi saat ketika gelombang kedua meningkat, menurut penghitungan Reuters. Sebelumnya, India mencatat 7,7 juta kasus Covid-19 dalam masa lebih lama, yakni hampir enam bulan.
Negara itu saat ini mengalami krisis yang parah. Rumah-rumah sakit dan kamar jenazah kewalahan. Persediaan obat-obatan dan oksigen terbatas. Pembatasan ketat pada pergerakan diterapkan di kota-kota terbesar.
Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi dijadwalkan melakukan sidang kabinet pada Jumat, sementara gelombang infeksi melumpuhkan sistem kesehatan negara.
Baca Juga
Keadaan itu juga mengancam akan berdampak pada perusahaan-perusahaan besar semakin banyak karyawan yang jatuh sakit atau mengambil cuti untuk merawat kerabat yang sakit.
Bantuan dunia mulai berdatangan di India saat negara itu bergulat memerangi keadaan yang digambarkan sebagai bencana kemanusiaan.
Penerbangan pertama dari Amerika Serikat yang membawa sejumlah tabung oksigen, regulator, paket alat diagnostik cepat, masker N95, dan oksimeter denyut tiba di ibu kota India, Delhi, pada Jumat.
"Sama seperti India datang membantu kami di awal pandemi, AS berkomitmen untuk bekerja segera memberikan bantuan kepada India pada saat dibutuhkan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Twitter.
"Hari ini kami dengan bangga mengirimkan pengiriman pertama peralatan oksigen yang sangat diperlukan, bahan-bahan terapi, dan bahan mentah untuk memproduksi vaksin."