Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tawarkan Vaksin Covid-19 untuk Asia Selatan

China tengah berdikusi dengan sejumlah negara di Asia Selatan untuk membantu menyediakan vaksin Covid-19 melalui jalur kerja sama multilateral.
Ilustrasi petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19./Antara
Ilustrasi petugas kesehatan mempersiapkan vaksin Covid-19./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Negara-negara tetangga India berharap besar agar China bisa segera mengambil alih tanggung jawab India untuk menyediakan vaksin setelah Pemerintah Pusat New Delhi memutuskan untuk menunda pengiriman vaksin ke negara lain mengingat adanya ledakan kasus Covid-19.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah melakukan diskusi dengan negara lain seperti Afganistan, Bangladesh, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka bahwa Beijing akan membantu menyediakan pasokan vaksin Covid-19 menggunakan kerja sama multilateral.

Tawaran dari China tersebut merupakan pukulan bagi upaya diplomasi vaksin Perdana Menteri India Narendra Modi pada awal tahun ini yang ditujukan untuk melawan China.

India telah mengirimkan puluhan juta dosis ke seluruh dunia. Namun, meskipun menjadi rumah bagi industri vaksin terbesar di dunia, India kemudian menghentikan ekspor vaksin karena tengah berjuang untuk menyuntikkan vaksin pada populasinya sendiri lantaran tingkat infeksi hariannya terus menembus rekor global dan ribuan orang meninggal setiap hari.

Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen sempat mengajukan keluhan kepada India, sebagai pemasok utama vaksin, karena mengingkari janjinya untuk memenuhi kebutuhan vaksin ketika harus bergelut dengan lonjakan kasus.

“Ketika kami meminta ke Pemerintah India, mereka hanya bilang “berharap saja dulu”. Maka sekarang kami meminta vaksin kepada China segera. Mereka sudah memberikan respons positif namun belum tahu kapan akan diberikan,” kata Momen, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (28/4/2021).

Direktur regulator obat di Bangladesh Mahbubur Rahman mengatakan pihaknya telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin dari Rusia, Sputnik V, yang bisa mulai diimpor paling cepat mulai bulan depan.

Rahman menambahkan, Bangladesh juga akan memperluas sumber vaksinnya dengan pemerintahnya dan berencana mengimpor vaksin dari China dan AS.

Adapun, meski pengiriman dari China tetap dilakukan, Pemerintah Bangladesh tidak yakin apakah penyerapan vaksinnya di masyarakat akan besar mengingat tingkat efikasinya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa vaksin lainnya yang beredar, terutama suntikan mRNA yang menawarkan efektivitas lebih dari 90 persen dalam mencegah infeksi.

Menlu China Wang menegaskan bahwa China sudah berniat untuk menawarkan bantuan kepada India untuk memerangi wabah yang membuat sistem kesehatannya ambruk. Wang menambahkan, China juga telah mengirim undangan pertemuan dengan Pemerintah India untuk berdiskusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper