Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Diizinkan Pakai AstraZeneca, AS Kirim Vaksin ke Negara Lain

Sebelumnya, muncul tekanan terhadap pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membagi suplai vaksinnya ke negara lain, seperti India yang tengah menghadapi 'tsunami' Covid-19.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. /Bloomberg
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat akan menyalurkan suplai vaksin Covid-19 dari AstraZeneca hingga 60 juta dosis kepada negara lain, termasuk menyiapkan paket bantuan untuk India.

Dilansir Bloomberg, Selasa (27/4/2021), AS siap mengekspor vaksin dalam beberapa bulan ke depan setelah memenuhi tinjauan keamanan federal. Keputusan tersebut menjawab kebimbangan Biden yang sempat ragu menyalurkan vaksin di tengah tingginya kebutuhan dalam negerinya. 
 
"Mengingat portofolio vaksin yang kuat yang telah diotorisasi oleh Amerika Serikat dan yang tersedia dalam jumlah besar - termasuk dua vaksin dua dosis dan satu vaksin satu dosis - dan mengingat AstraZeneca tidak diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat, kami tidak perlu menggunakan AstraZeneca dalam perjuangan kami melawan Covid-19 selama beberapa bulan ke depan," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, Senin (26/4/2021) waktu setempat.

Sebelumnya, muncul tekanan terhadap asministrasi Presiden Joe Biden untuk membagi suplai vaksinnya ke negara lain, seperti India yang tengah menghadapi badai infeksi.

Keputusan tersebut juga menunjukkan bahwa administrasi Biden percaya diri setelah kejelasan persediaan yang mencukupi dari Johnson & Johnson.

Biden juga telah melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk menawarkan paket bantuan kepada India berupa bahan baku vaksin dan terapeutik.

Hingga saat ini belum ada keputusan final negara mana yang akan menerima vaksin dari AS. Sebelumnya AS meminjamkan 4,2 juta vaksin AstraZeneca kepada Meksiko dan Kanada. AstraZeneca belum mendapat dari izin Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk vaksinnya, tetapi telah memproduksi jutaan dosis di AS di bawah kontrak federal.

Sekitar 10 juta dosis AstraZeneca yang telah diproduksi diprediksi siap diekspor dalam beberapa pekan mendatang jika mereka lolos pemeriksaan kualitas produk FDA, kata seorang administrasi senior. Sebanyak 50 juta dosis lainnya masih dalam produksi dan dapat siap dikirim pada Mei atau Juni jika lolos inspeksi, menurut pejabat tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper