Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Semua Pihak Bekerja Keras Cegah Gelombang Kedua Covid-19

Jokowi menyatakan Indonesia harus waspada dan belajar dari munculnya gelombang baru kasus positif di beberapa negara agar tidak terjadi di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis 4 Februari 2021 - Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis 4 Februari 2021 - Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah terus mengupayakan diplomasi terbaik untuk menjamin ketersediaan pasokan vaksin Covid-19.

“Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah pemberian vaksin Covid-19 terbesar ketiga di kawasan Asia setelah Republik Rakyat Tiongkok dan India. Meski demikian, untuk mencapai tujuannya, program vaksinasi massal yang diberikan secara gratis oleh Pemerintah masih memerlukan dukungan semua pihak,” kata Jokowi dikutip dari Instagram @jokowi, Selasa (27/4/2021).

Lebih lanjut, Kepala Negara juga mengimbau seluruh elemen bangsa untuk waspada dan belajar dari munculnya gelombang baru kasus positif di beberapa negara agar tidak terjadi di Indonesia.

"Belajar dari munculnya gelombang baru di sejumlah negara, kita harus bekerja keras agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia. Pemerintah mengupayakan ketersediaan vaksin, dan kita semua tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ujar Jokowi.

Adapun, pada Senin malam (26/4/2021), sebanyak 3,8 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa kedatangan vaksin tersebut merupakan pengiriman kedua setelah masuk 1,1 juta dosis pada 8 Maret 2021.

“Jika kita gabungkan vaksin dari jalur multilateral dan dari jalur bilateral maka sejauh ini vaksin yang telah tiba di Indonesia adalah berjumlah 67.465.600 dosis,” kata Menlu dalam konferensi pers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper