Bisnis.com, JAKARTA - China meminta PBB dan badan internasional lainnya ikut membicarakan soal keputusan Jepang membuang air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut.
Dilansir Bloomberg, Rabu (21/4/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan rencana Jepang tersebut adalah ilegal, tidak bertanggung jawab dan tidak bermoral.
"Jepang wajib mengadakan konsultasi penuh dengan semua pemangku kepentingan, terutama negara-negara tetangga. Masalah ini juga perlu dikaji dan dibahas oleh PBB, WHO, dan Badan Energi Atom Internasional [IAEA]," kata Wang pada jumpa pers reguler, Rabu (21/4/2021) di Beijing.
Korea Selatan dan Taiwan juga mengkritik keputusan Jepang, yang diumumkan pekan lalu, untuk melepaskan limbah cair yang sudah diproses dalam kurun 2 tahun ke Samudra Pasifik.
Bahkan salah seorang juru bicara Kemlu China menantang pejabat Jepang meminum air limbah untuk membuktikan keamanannya.
Berseberangan dengan China, AS mengatakan keputusan Jepang telah sesuai dengan standar global.
Sementara IAEA mengatakan akan membantu memastikan proses tersebut dilakukan tanpa berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan pelepasan limbah tersebut adalah cara yang tidak dapat dihindari sebelum menutup fasilitas nuklir Fukushima.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menyambut baik tinjauan ilmiah langkah yang dilakukan IAEA.
Keputusan Jepang diambil setelah perdebatan bertahun-tahun tentang bagaimana membuang air yang telah bocor ke dalam reaktor sejak mereka mengalami kerusakan inti setelah gempa bumi dan tsunami pada 2011.
Adapun, jumlah limbah cair itu disebut-sebut cukup untuk mengisi lebih dari 500 kolam renang untuk olimpiade.