Bisnis.com, JAKARTA – Setelah adanya larangan salat tarawih pada Ramadan 1441 Hijriah atau 2020, tahun ini pemerintah memberikan kesempatan untuk masyarakat bisa kembali beribadah di masjid dengan protokol kesehatan.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan bahwa selama setahun terakhir Masjid Istiqlal ditutup untuk publik karena renovasi besar dan pandemi. Namun, pada Ramadan tahun ini masjid nasional RI itu bisa kembali dikunjungi masyarakat yang ingin beribadah salat tarawih.
“Imbauannya agar bersama-bersama tetap jalankan prokes. Kita merujuk pada Surat Edaran Kemendagri dimungkinkan dari menampung 50 persen jumlah jamaah dari biasanya,” ujar Nasaruddin pada Dialog Produktif KPC PEN, Jumat (16/4/2021).
Nasaruddin menyebutkan total kapasitas Masjid Istiqlal mencapai 250.000 jamaah. Artinya dengan batasan 50 persen, Masjid Istiqlal bisa menampung 125.000 jamaah.
“Tapi kalau segitu banyak orang melewati tangga yang sama dan pintu yang terbatas, karena masih renovasi, itu kan peluang berkerumun ada. Sehingga kami membatasi walaupun kuota 50 persen, tapi kami hanya terima 1 persen, jadi hanya terima 2.000 orang,” tegas Nasaruddin.
Pihak Masjid Istiqlal juga menegaskan agar beribadah tetap aman, penerapan protokol kesehatan lebih dari yang disarankan, misalnya dengan menerapkan jaga jarak sampai 2 meter.
Baca Juga
“Kemudian tempat wudhu yang sudah disiapkan untuk 125.000 jamaah cuma dipakai 2.000, jadi nggak ada masalah. Isu kami itu di pintu masuk, karena pintu yang lain kita tutup. Maka itu kami mencoba simulasi, dan hanya dimungkinkan untuk 2.000 orang,” kata Nasaruddin.
Selama Ramadan tahun ini Masjid Istiqlal juga telah memberikan pengumuman bahwa tidak akan mengadakan kegiatan buka puasa, itikaf, dan tak ada kegiatan sahur.
Kemudian, setelah solat tarawih pihak masjid akan langsung menyemprotkan tempat salat dengan disinfektan. Saat salat pun bacaan surat oleh Imam dipendekkan dan meminta jamaah untuk segera meninggalkan tempat salat.
“Kita akan buktikan Istiqlal yang baru bisa jadi contoh seluruh masjid di Indonesia, supaya bisa patuh protokol kesehatan. Semoga rumah ibadah lain, dari agama lain juga bisa sharing, belajar bersama apa yang bisa dilakukan untuk keamanan masyarakat,” kata Nasaruddin.