Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai perlu adanya inovasi dan terobosan baru untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19.
“Kita butuh inovasi dan terobosan baru yang dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak, termasuk unsur akademisi, organisasi dan tokoh masyarakat, badan usaha, media dan insan pers, serta berbagai elemen masyarakat,” ujar Wapres secara virtual, Jumat (2/4/2021).
Dia mengatakan upaya kolaboratif untuk mengatasi pandemi telah dimulai sepanjang 2020 karena melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Upaya-upaya tersebut didukung teknologi digital yang terbukti mampu beradaptasi dengan memanfaatkan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial secara virtual.
“Hal ini tercermin dari statistik pertumbuhan sektor informatika dan komunikasi yang tetap konsisten bertumbuh dua digit, sebesar 10,83 persen pada kuartal II dan 10,61 persen pada kuartal III tahun 2020,” terangnya.
Di sisi lain, Wapres menyoroti tantangan yang muncul untuk memanfaatkan peluang transformasi digital tersebut. Tantangan tersebut terkait kesiapan infrastruktur dan ekosistem digital, serta sumber daya manusia (SDM).
“Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengupayakan agar pemenuhan infrastruktur telekomunikasi di seluruh 83.218 desa/kelurahan di Indonesia dapat terselesaikan pada akhir 2022,” ujar Wapres.
Selain itu, dari sisi pembangunan SDM, pemerintah menyediakan berbagai program kecakapan SDM Indonesia, seperti Kartu Prakerja dan Digital Talent Scholarship.
Tantangan berikutnya adalah penyesuaian pola kerja dalam menghadapi pandemi.
Data BPS per 1 Juni 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 73,85 persen kantor menerapkan kebijakan bekerja dari rumah secara penuh maupun parsial guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Menurut Wapres apabila pola kerja seperti ini dinilai produktif dan menguntungkan, maka ke depan bisa terus dipertahankan.
Namun, terdapat banyak aspek yang perlu dipertimbangkan apabila pola seperti ini dilanjutkan.
“Pola bekerja dari rumah memiliki tantangan tersendiri, baik bagi pekerja maupun pemberi kerja, seperti aspek monitoring, keamanan data, produktivitas kerja, dan efektivitas komunikasi,” terangnya.
Hal lain yang juga menjadi pekerjaan rumah bersama, lanjut Wapres, adalah menumbuhkan perekonomian tanpa bergantung pada eksploitasi sumber daya alam.
Para ahli mengungkapkan bahwa di balik menurunnya pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi terjadi penurunan emisi karbon global sebesar 7 persen.
“Oleh karena itu, tugas kita ke depan adalah mengupayakan pemulihan kesehatan masyarakat dan perekonomian Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam,” tutur Wapres.