Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

23 Pemimpin Dunia Bentuk Satgas Darurat Pandemi Masa Depan

Gagasan perjanjian semacam itu, yang akan memastikan akses universal dan adil terhadap vaksin, obat-obatan dan diagnostik untuk pandemi, dilontarkan oleh ketua pemimpin Uni Eropa Charles Michel pada pertemuan puncak G20 November lalu.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin 23 negara dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung gagasan untuk membuat perjanjian internasional yang akan membantu dunia menangani keadaan darurat kesehatan di masa depan seperti pandemi Covid-19 yang sekarang melanda dunia.

Gagasan perjanjian semacam itu, yang akan memastikan akses universal dan adil terhadap vaksin, obat-obatan dan diagnostik untuk pandemi, dilontarkan oleh Ketua Pemimpin Uni Eropa Charles Michel pada pertemuan puncak G20 November lalu.

Pasa Selasa (30/3/2021), gagasan itu mendapat dukungan resmi dari para pemimpin Albania, Chili, Kosta Rika, Fiji, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Kenya, Belanda, Norwegia, Portugal, Rumania, Rwanda, Senegal, Serbia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Ukraina, Inggris Raya dan WHO.

"Akan ada pandemi lain dan keadaan darurat kesehatan besar lainnya. Tidak ada satu pun lembaga pemerintah atau multilateral yang dapat menangani ancaman ini sendirian," tulis para pemimpin itu dalam opini bersama, dilansir Channel News Asia.

Tujuan utama dari perjanjian semacam itu adalah untuk memperkuat ketahanan dunia terhadap pandemi di masa depan melalui sistem kewaspadaan yang lebih baik, berbagi data, penelitian dan produksi serta distribusi vaksin, obat-obatan, diagnostik, dan alat pelindung diri.

Perjanjian tersebut juga akan menyatakan bahwa kesehatan manusia, hewan, dan planet saling terhubung dan harus mengarah pada tanggung jawab bersama, transparansi, dan kerja sama secara global.

"Kami yakin bahwa itu adalah tanggung jawab kami, sebagai pemimpin negara dan lembaga internasional, untuk memastikan bahwa dunia belajar dari pandemi Covid-19," tulis para pemimpin itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper