Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Dorong Alibaba Lepas Kepemilikan Media, Jack Ma Dipreteli?

Ma dan Alibaba diam-diam membangun portofolio aset media yang luas selama bertahun-tahun. Bisnis itu mencakup outlet online BuzzFeed, surat kabar, perusahaan produksi televisi, media sosial, dan perusahaan periklanan.
Pendiri Alibaba Jack Ma saat menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma saat menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Pengaruh Alibaba dalam pembentukan opini publik menjadi perhatian pemerintah China.

Itu sebabnya Pemerintah China mendorong Alibaba Group Holding Ltd. untuk menjual beberapa aset medianya, termasuk South China Morning Post (SCMP).

Hal itu disebabkan kekhawatiran Pemerintah China bahwa raksasa media itu terlalu memengaruhi opini publik di negara tersebut, ujar seseorang yang mengetahui masalah itu.

Beijing mengungkapkan kekhawatirannya tentang kepemilikan media Alibaba dalam sejumlah pertemuan yang berlangsung hingga tahun lalu, kata sumber yang meminta tidak disebutkan namanya sebagaimana dikutip Bloomberg.com, Selasa (16/3/2021).

Disebutkan bahwa pejabat pemerintah sangat kecewa dengan pengaruh perusahaan itu atas media sosial di China dan perannya dalam skandal online, yang melibatkan salah satu mantan eksekutifnya.

Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba, telah mendapat tekanan keras dari pemerintah sejak tahun lalu dengan membidik raksasa e-commerce dan afiliasi keuangannya Ant Group Co.

The Wall Street Journal melaporkan sebelumnya bahwa pemerintah China meminta Alibaba untuk melepaskan kepemilikan media itu.

Ma dan Alibaba diam-diam membangun portofolio aset media yang luas selama bertahun-tahun. Bisnis itu mencakup outlet online BuzzFeed, surat kabar, perusahaan produksi televisi, media sosial, dan perusahaan periklanan.

Alibaba juga memiliki saham utama di Weibo yang mirip Twitter, serta outlet berita online dan cetak lainnya, termasuk SCMP yang merupakan surat kabar berbahasa Inggris terkemuka di Hong Kong.

Diskusi tentang penjualan koran dimulai tahun lalu, kata sumber itu. Meski tidak ada pembeli spesifik yang diidentifikasi, diduga calon pembelinya merupakan perusahaan China.

Bloomberg News melaporkan pada bulan Februari bahwa Beijing menjadi khawatir tentang kepemilikan media Alibaba setelah skandal yang melibatkan Jiang Fan, mitra termuda di perusahaan e-commerce tersebut.

Postingan tentang skandal itu mulai menghilang dari media sosial, termasuk Weibo sehingga menuai kemarahan pejabat pemerintah.

Pengawas internet China menghukum situs mikroblog karena mengganggu penyebaran opini terkait seseorang bermarga Jiang, tanpa mengidentifikasi mereka lebih jauh.

Skala dan kecepatan situs web menghapus postingan membuat marah pejabat pemerintah karena dinilai melanggar batas, kata seseorang yang mengetahui masalah itu.

“Negara harus memperhatikan dan menindak ini, karena kekuatan modal dapat digunakan oleh musuh,” tulis komentator Tiongkok Song Qinghui, yang menyumbangkan editorial untuk publikasi termasuk media yang didukung negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper