Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lowongan Abdi Dalam Keraton Yogyakarta Resmi Ditutup, Pelamar Termuda Masih Kuliah

Persyaratannya lowongan abdi dalem yang dibuka pada divisi ini adalah bersedia dengan tulus mengabdi di Keraton Yogyakarta, berusia 17 sampai 45 tahun, Warga Negara Indonesia, berdomisili atau tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seputar Jawa Tengah.
Abdi dalem membawa hasil bumi seusai berebut Gunungan pada acara Grebeg Syawal di Kori Kamandungan, Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (27/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Abdi dalem membawa hasil bumi seusai berebut Gunungan pada acara Grebeg Syawal di Kori Kamandungan, Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (27/6)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Divisi kesenian dan pertunjukan Keraton Yogyakarta Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo mengungkapkan pihak keraton telah menutup lowongan pendaftaran abdi dalem pada awal Maret 2021.

Lowongan abdi dalem Keraton Yogyakarta buka sekitar dua pekan, mulai 16 Februari 2021. Puluhan orang mengirimkan surat lamaran untuk mengisi empat posisi abdi dalem yang dibutuhkan oleh divisi itu.

Kepala atau Penghageng KHP Kridhomardowo Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Notonegoro mengatakan hingga pendaftaran ditutup pada 1 Maret 2021, jumah pelamar mencapai 60 orang.

"Kalau semua pelamar itu memenuhi syarat, kami punya tempat untuk mereka," kata Notonegoro pada Sabtu (6/3/2021).

Empat lowongan abdi dalem itu bergerak di bidang layanan kesenian Keraton Yogyakarta. Meliputi Wiyaga atau penabuh gamelan, Pasindhen (penembang untuk perempuan), Lebdaswara (penembang untuk laki-laki), dan Musikan (korps yang bertugas memainkan alat musik barat di Keraton Yogyakarta).

Menariknya, menurut Notonegoro, sebagian besar pendaftar abdi dalem bidang kesenian itu masih berusia muda. "Ada yang masih kuliah semester satu. Mungkin itu yang paling muda," kata dia. Divisi KHP Kridomardowo memang membutuhkan tenaga baru berusia muda karena sebagian besar abdi dalem sudah berusia lanjut. Beberapa dari mereka juga sakit-sakitan sehingga tidak aktif.

"Abdi dalem yang muda-muda dan sehat jumlahnya terbatas, mungkin tinggal seperempat dari yang ada," kata Notonegoro. "Ini yang membuat kami membutuhkan segera tenaga baru."

Notonegoro melanjutkan, dengan menyiapkan abdi dalem secara magang ini, Keraton Yogyakarta bisa memiliki kesempatan untuk memberitahu banyak hal kepada pemagang. Misalkan, mengajarkan unggah-ungguh atau tata cara berbahasa yang digunakan dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, perilaku, tata cara adat, dan lainnya.

Bidang sumber daya manusia yang membawahi abdi dalem Keraton Yogyakarta, Wakil Penghageng Parentah Hageng KPH Yudahadiningrat mengatakan, lowongan abdi dalem ini memang bukan untuk mengejar karier. Para pelamar harus tahu jika abdi dalem merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui Keraton Yogyakarta. "Untuk menjadi abdi dalem itu harus tulus ikhlas mengabdi karena tidak memikirkan pendapatan," kata dia.

Yudahadiningrat mengungkapkan selama ini banyak orang yang bertanya cara untuk menjadi abdi dalem di Keraton Yogyakarta, terutama anak-anak muda yang kreatif dalam berkesenian. Dengan begitu, mereka sengaja membuka lowongan abdi dalem melalui media sosial keraton.

Menurut Yudahadiningrat, sudah saatnya Keraton Yogyakarta menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. "Tentu tidak meninggalkan atau mengabaikan esensi dari pengabdian itu sendiri," katanya. 

Persyaratannya lowongan abdi dalem yang dibuka pada divisi ini adalah bersedia dengan tulus mengabdi di Keraton Yogyakarta, berusia 17 sampai 45 tahun, Warga Negara Indonesia, berdomisili atau tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seputar Jawa Tengah.

Pelamar Wiyaga diharapkan mampu memainkan gamelan gaya Yogyakarta. Pelamar Lebdaswara dan Pasindhen mampu melagukan gerongan/sindhenan atau syair dari materi pilihan, yaitu Ladrang Raja Manggala atau Ladrang Prabu Mataram. Pelamar Musikan dapat membaca not balok dan memainkan alat musik tiup atau alat musik perkusi.

Tahap seleksi abdi dalem Keraton Yogyakarta ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan secara virtual dengan menyeleksi video yang dikirim peserta. Tahap kedua penilaian langsung oleh tim dari KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper