Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan lolosnya mutasi atau varian baru Covid-19 B117 di Tanah Air sebagai konsekuensi dari perjanjian perjalanan dengan sejumlah negara sahabat.
“Secara diplomasi Indonesia memiliki perjanjian perjalanan dengan beberapa negara, pada prinsipnya kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia,” kata Wiku dalam keterangan daring, Kamis (4/3/2021).
Saat ini, Wiku menerangkan, pemerintah pusat tengah mengintensifkan upaya antisipasi sebaran mutasi Covid-19 tersebut. Misalkan, meningkatkan akurasi pemeriksaan di pintu kedatangan sembari memperketat prosedur karantina bagi pelaku perjalanan.
“Serta pelaksanaan dari whole genome sequencing yang holistik dan real time, tentunya ini harus didukung oleh seluruh masyarakat pelaku perjalanan,” kata dia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyinggung pintu keberangkatan dan kedatangan luar negeri terkait temuan dua mutasi Covid-19 B117 yang berasal dari Inggris di Tanah Air pada Senin (1/3/2021) malam.
Adapun pintu keberangkatan dan kedatangan luar negeri itu sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat yang menaungi operasi bandar udara dan pelabuhan.
Baca Juga
“Itu menjadi kewenangan dan otoritas pemerintah pusat, tentu kita percaya pemerintah pusat apakah Pelindo atau Angkasa Pura sudah menyediakan mekanisme, aturan dan SOP terkait strategi pencegahan di pintu masuk,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Berdasarkan koordinasi teranyar dengan pemerintah pusat, Ariza menuturkan, pihaknya baru menerima laporan dua mutasi B117 tersebut. Dia mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus bersinergi dengan pusat untuk mengantisipasi potensi penyebaran B117 di wilayah Ibu Kota.