Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Rabu menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Khayelitsha di Cape Town, yang secara resmi menandai dimulainya program vaksinasi negara itu.
Ia kemudian mengumumkan bahwa sebagian besar pusat vaksinasi di Tanah Air akan siap mulai Rabu untuk memulai program vaksinasi. Demikian dilansir dari CGTN.
Vaksin yang dia terima berasal dari Johnson & Johnson yang diterima Afrika Selatan di bandara Internasional OR Tambo. Afrika Selatan menerima 80.000 dosis vaksin Johnson & Johnson.
Pemerintah menghentikan rencana vaksinasi sebelumnya setelah muncul keraguan atas kemanjuran vaksin AstraZeneca terhadap varian vaksin di negara tersebut.
Vaksin Johnson dikabarkan mampu merawat pasien dengan varian 501Y.V2 yang menjadi dominan di sejumlah provinsi.
Presiden menerima suntikan bersama Menteri Kesehatan Zweli Mkhize dan petugas kesehatan yang juga divaksinasi COVID-19 di rumah sakit yang sama.
Dr. Mkhize mengatakan vaksin AstraZeneca yang tiba pada Januari akan ditawarkan ke Uni Afrika (AU) karena keampuhannya yang terbatas terhadap varian dominan.
Laporan awal menunjukkan bahwa vaksin Johnson & Johnson adalah satu-satunya yang hanya membutuhkan satu suntikan, membuatnya jauh lebih mudah untuk diberikan.
Menteri Kesehatan mengatakan Afrika Selatan akan menerima total sembilan juta dosis dari Johnson & Johnson.
500.000 dosis vaksin akan tiba pada Maret.