Bisnis,com, JAKARTA - Ribuan pekerja Amazon di Inggris menerima hasil tes virus Corona yang salah. Mereka mendapat informasi yang tidak akurat dari hasil tes dan pelacakan sebelumnya.
The Guardian mencatat 3.853 karyawan perusahaan pengecer online Amazon menerima hasil pemeriksaan yang salah.
Pejabat kesehatan mengatakan mereka telah dites dengan hasil negatif Covid-19, tetapi menerima pemberitahuan yang menyatakan bahwa mereka telah dites dengan hasil positif. Mereka pun telah diminta untuk mengisolasi diri.
Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) Inggris menyatakan hal itu telah diselesaikan dalam satu hari seperti dikutip theguardian.com, Rabu (17/2/2021).
Akan tetapi, sebagian mereka yang mungkin telah terinfeksi virus masih menghadapi dampaknya.
Seorang pekerja tes dan pelacakan mengatakan, “Sejauh yang saya tahu, tes itu bagus, tetapi apa yang diberitahu orang tentang hasilnya salah.”
Baca Juga
Program uji-dan-lacak telah dikritik sejak diluncurkan. Program pemerintah senilai £22 miliar itu semakin merepotkan selama puncak pandemi karena harus menghubungi hampir tiga kali lipat jumlah orang yang terinfeksi.
Tidak jelas bagaimana kesalahan itu terjadi. Secara terpisah beberapa profesional perawatan kesehatan pelaksana tes-dan-jejak menyatakan keprihatinan yang meningkat atas penggunaan staf kontrak yang tidak berpengalaman.
Mereka diduga tidak terlatih secara klinis. Mereka sering dipekerjakan dengan upah minimum oleh bisnis telemarketing yang dikontrak oleh Serco. Mereka direkrut untuk melakukan wawancara terperinci dengan pasien virus Corona.
Amazon memiliki program pengujian di tempat kerja dan menggunakan pengujian PCR yang diluncurkan pada musim gugur 2020.
Perusahaan itu telah mempekerjakan teknisi lab dan melakukan puluhan ribu pengujian sehari di ratusan lokasinya di seluruh dunia.