Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran TNI-Polri bergerak cepat untuk membantu vaksinasi Covid-19. Upaya ini perlu dilakukan agar segera terbentuk kekebalan komunal atau herd immunity.
Saat memberikan arahan dalam rapat pimpinan TNI-Polri, Senin (15/2/2021), Jokowi meminta dua institusi itu turut mengawal distribusi pengamanan vaksin menuju daerah tujuan.
“Saya minta jajaran TNI dan Polri untuk cepat bergerak membantu vaksinasi hingga segera bisa kita selesaikan. Saya juga meminta TNI Polri mengawal distribusi pengamanan vaksin untuk menuju ke daerah-daerah,” kata Jokowi.
Pemerintah menargetkan terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity di Indonesia. Namun, kondisi itu baru tercapai apabila sekitar 70 persen atau sekitar 181,5 juta masyarakat telah disuntik vaksin.
Selain itu, pemberian vaksin Covid-19 dilakukan dua kali bagi tiap penerima. Artinya, pemerintah paling tidak memerlukan sekitar 364 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada sasaran vaksinasi.
“Bukan angka yang kecil, karena ini akan menghasilkan kekebalan komunal, herd immunity,” terangnya.
Baca Juga
Jokowi mengungkapkan pemerintah masih berupaya memperoleh vaksin dari sejumlah negara. Beberapa sasaran vaksin dari luar negeri seperti Pfizer, AstraZeneca, Moderna hingga Sinovac. Dari target ratusan juta dosis, sedikitnya baru 28 juta dosis vaksin dari Sinovac yang telah tiba dan digunakan di Tanah Air.
“Tapi kita berusaha dari beberapa negara, dan itu juga menjadi rebutan 215 negara yang harus kita sadari. Tidak mudah untuk mendapatkan yang namanya vaksin sekarang,” tuturnya.
Sementara itu, pemerintah tengah mengembangkan vaksin Merah Putih sebagai vaksin buatan dalam negeri. Akan tetapi, produksi vaksin ini ditargetkan baru akan dimulai pada akhir 2021.
Hingga kini terdapat enam platform yang mengembangkan vaksin Merah Putih, salah satunya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Lembaga ini diperkirakan dapat menghasilkan bibit vaksin dan menyerahkan kepada PT Bio Farma (Persero) pada Maret 2021.