Bisnis.com, JAKARTA - PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) meluncurkan sistem informasi layanan Covid-19 berbasis IT. Peluncuran sistem itu juga didukung oleh Kementerian Kesehatan guna membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Proyek yang digarap sejak Juli 2020 dan diluncurkan pada 11 Februari 2021 ini telah disempurnakan dengan berbagai layanan yang dapat membantu penanganan Covid-19. Diberi nama Mentari Covid-19, sistem ini ditargetkan dapat membantu pelayanan Covid-19 di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia.
Sebagai salah satu bagian dari RSMA, Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU UMM) juga menyambut program ini. Melalui perwakilannya, dr. Zata Dini, RSU UMM berharap program berbasis IT ini dapat membantu rumah sakit untuk memberikan peringatan dini apabila terjadi lonjakan kapasitas.
“Kami (RS UMM) menyambut baik adanya aplikasi berbasis IT ini. Program ini dapat membantu rumah sakit untuk memberikan peringatan dini apabila rumah sakit sudah akan mengalami lonjakan. Hal tersebut juga merupakan salah satu tindakan medis yang lebih cepat,” kata Zata Dini, Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medis RSU UMM seperti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu (13/2/2021).
Dini juga menyampaikan bahwa Mentari Covid-19 dapat menjadi acuan RSU UMM bisa melihat keadaan rumah sakit lain sehingga dapat dijadikan media komunikasi tidak langsung.
Mentari Covid-19 telah diintegrasikan dengan Sistem Manajemen Covid-19 MCCC PP Muhammadiyah dan dapat dikembangkan sebagai Single ID pasien di rumah sakit.
Pengembangan sistem ini bertujuan agar dapat menghubungkan data layanan Covid-19 antar Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia.