Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akui Banyak Kasus Covid-19 di Jabar Belum Tercatat di Pusat

Ada bias dari sisi pemerintah pusat untuk menyusun kebijakan penanganan Covid-19 secara nasional.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui jumlah kasus positif Covid-19 dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih terbilang banyak yang belum tercatat di pemerintah pusat.

“Penambahan kasus harian sekarang di bawah 10 ribu, meski ada kasus lama yang masuk salah satunya dari Jawa Barat yang jumlahnya masih cukup banyak kasus lama yang belum masuk [database],” kata Wiku dalam webinar Plasma Konvalesen Kemenristek pada Kamis (11/2/2021).

Konsekuensinya, Wiku melanjutkan, ada bias dari sisi pemerintah pusat untuk menyusun kebijakan penanganan Covid-19 secara nasional.

Alasannya, pemerintah pusat masih perlu memetakan potensi risiko di setiap daerah.

“Ini berpotensi membuat kita melihat jumlah kasus ini menjadi bias dalam pengambilan keputusan,” tuturnya.

Belakangan, dia mengatakan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tengah mencoba pencatatan kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional dipisahkan di antara data saat ini dengan data  lama yang belum sempat tercatat.

“Kita sedang mengusahakan agar pencatatannya bisa dipisahkan di antara data sekarang dengan data yang lalu baru masuk,” kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan masih ada perbedaan data yang diumumkan pemerintah pusat dengan Pemprov Jabar saat laporan harian.

Perbedaan ini disebutkan Ridwan Kamil akibat data masuk mengalami keterlambatan.

Dia mengatakan, hingga hari ini data pusat masih tidak sama dengan apa yang dimiliki Jawa Barat pada data harian. Pihaknya juga sudah menyampaikan kondisi tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Sampai hari ini data pusat masih tidak sama dengan apa yang kami laporkan. Ada delay. Komunikasi publik kan gunakan data pusat,” kata Ridwan Kamil saat diskusi Forum Pemred, Selasa (16/11/2020).

Kendati demikian, Pemprov Jabar tetap menggunakan data sendiri untuk merespons situasi di daerah tersebut. Dia juga menyebut pihaknya akan tetap semangat menangani pandemi Covid-19 kendati masalah perbedaan data masih terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper