Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19, AstraZeneca Ajukan Persetujuan Penuh pada Regulator Kesehatan Brasil

Vaksin AstraZeneca adalah penyangga utama rencana vaksin pemerintah federal.
Botol dengan stiker bertuliskan, Covid-19 / vaksin Coronavirus / Injeksi dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020)./Antara-Reutersrn
Botol dengan stiker bertuliskan, Covid-19 / vaksin Coronavirus / Injeksi dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Regulator kesehatan Brasil Anvisa mengatakan pada Jumat (29/1/2021), bahwa pihaknya menerima permintaan persetujuan penuh dari Fiocruz Institute, lembaga yang didanai pemerintah federal, untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca.

Pengajuan itu, yang pertama dari jenisnya di Brasil, bertujuan memproduksi vaksin Inggris secara lokal.

Seorang juru bicara AstraZeneca, yang vaksinnya telah disetujui untuk penggunaan darurat di Brasil, mengonfirmasi pengajuan tersebut.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang mengatakan tidak akan mau divaksin Covid-19, mengalami tekanan agar mengawasi peluncuran vaksin yang lambat dan tidak merata, tepat ketika gelombang infeksi kedua yang brutal berlangsung.

Vaksin AstraZeneca adalah penyangga utama rencana vaksin pemerintah federal. Pemerintah telah memesan bahan untuk membuat hingga 100 juta suntikan, yang akan diproduksi oleh Fiocruz.

Anvisa mengatakan, memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengizinkan pemakaian obat itu, tapi mengatakan pihaknya akan berusaha mempercepat proses itu semaksimal mungkin. Namun, meskipun obat itu disetujui, masalah vaksin Brasil tidak segera selesai.

Pengiriman bahan baku aktif yang diperlukan untuk membuat vaksin Inggris secara lokal berulang kali tertunda, dan masih belum meninggalkan China.

Masih belum jelas kapan akan tiba. Sementara itu, AstraZeneca menghadapi masalah yang meluas dalam memenuhi permintaan vaksinnya di pasar seluruh dunia.

Untuk saat ini, Brasil bergantung pada vaksin China, yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd, dan 2 juta dosis siap pakai AstraZeneca diimpor dari India awal bulan ini untuk menyuntik 210 juta warganya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper