Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambroncius: Saya Tak Mungkin Rasis kepada Warga Papua

Kedatangannya ke Bareskrim demi menunjukkan dirinya bertanggung jawab dan tak berusaha melarikan diri.
Ambroncius Nababan/Istimewa
Ambroncius Nababan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ambroncius Nababan mengatakan tak mungkin berbuat rasis kepada masyarakat Papua.

"Sebab saya maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Papua pada Pemilu 2019," kata Ambroncius di Bareskrim pada Senin (25/1/2021).

Dia mendatangi kantor Bareskrim terkait kasus ujaran rasisme terhadap mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) asal Papua, Natalius Pigai.

Menurut Ambroncius, kedatangannya ke Bareskrim demi menunjukkan dirinya bertanggung jawab dan tak berusaha melarikan diri.

Ketua Umum Relawan Projamin ini mengklaim ingin menunjukkan dirinya taat hukum.

Ambroncius pun mengakui dirinya mengunggah gambar yang menyandingkan foto Natalius Pigai dengan gorila, termasuk narasi seperti yang tertulis dalam tangkapan layar yang beredar. Namun, dia mengklaim tak bermaksud rasis lewat unggahan itu.

"Sekarang sudah mulai berkembang saya melakukan perbuatan rasis, sebenarnya enggak ada, saya bukan rasis," kata dia.

Ambroncius juga mengklaim gambar yang diunggahnya itu didapat dari orang lain. Dia mempertanyakan mengapa orang lain yang mengunggah gambar serupa sebelumnya tak dipersoalkan.

Kemudian, dia menjelaskan alasannya hingga mengunggah status yang kini ramai dipersoalkan itu. Dia jengah dengan Natalius Pigai yang menyerang program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah.

Menurut Ambroncius, vaksinasi sangat diperlukan masyarakat Indonesia di tengah pandemi ini. Presiden Joko Widodo disebutnya sudah menunjukkan etiket baik dengan menjadi orang pertama yang divaksin

Ambroncius Nababan mengaku tak masalah dengan adanya orang yang menolak vaksinasi Covid-19, tetapi menilai hal itu seharusnya tak diekspos kepada publik.

"Jangan diekspos keluar, sehingga menimbulkan provokasi seakan-akan vaksin ini tidak baik, vaksin ini berbahaya," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper