Bisnis.com, SUMEDANG - Kepala Badan pendidikan penelitian dan penyuluhan sosial Kementerian Sosial Syahabudin meninjau Lokasi Bencana Longsor di Sumedang. Dia mengatakan bakal mengerahkan taruna siaga bencana untuk membantu evaluasi.
"Kemensos akan mengerahkah Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi korban," kata Syahabuddin. Minggu (10/1/2021).
Dia mengatakan fokus pemerintah dalam bencana ini untuk memastikan kebutuhan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari para korban selamat bisa terpenuhi.
Kemensos juga mengaktivasi pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 bungkus.
Total bantuan yang telah disalurkan untuk penanganan bencana sebesar Rp1.053.703.150.
Secara terperinci, bantuan tersebut terdiri dari Bantuan Logistik Tanggap Darurat sebesar Rp888.671.350, beras reguler sebanyak 3.000 kg dengan nilai Rp31.800.000, Santunan Ahli Waris untuk 11 orang dengan indeks Rp15 juta/ahli waris total sebesar Rp165.000.000.
Baca Juga
Adapun bantuan logistik Kemensos terdiri atas tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit, velbed 150 unit, matras 1.200 lembar, kasur 600 buah, selimut 1.000 lembar.
Sebelumnya, bencana tanah longsor menerjang Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu 9 Januari 2020.
Hingga Minggu (10/1/2020) pukul 01.22 WIB Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban yang tertimbun material longsor di Desa Cihanjuang.
Akibat longsor pertama, tercatat ada 22 korban, terdiri atas 3 korban selamat, 11 korban dunia, dan 8 orang masih dalam pencarian.
Adapun korban pada longsoran kedua masih dalam pendataan. Seluruh Korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap.