Bisnis.com, JAKARTA – Inggris dilaporkan telah mulai mengelola vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh University of Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca, menjadikannya negara pertama di dunia yang melakukan hal tersebut.
Associated Press melaporkan bahwa regulator Inggris mengesahkan vaksin tersebut untuk penggunaan darurat pada akhir pekan lalu dan mulai Senin (4/1) waktu setempat sejumlah rumah sakit telah mulai memberikan suntikan dosis pertamanya.
Dilansir dari Live Science, Selasa (5/1/2021) seorang pria bernama Brian Pinker, yang merupakan pasien dialisis berusia 82 tahun telah menerima dosis pertamanya pada Senin pagi waktu setempat di Oxford Churchill Hospital.
Inggris telah mengesahkan penggunaan vaksin Covid-19 lainnya, yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech pada awal Desember 2020. Hingga kini sudah lebih dari 1 juta orang di negara tersebut yang telah menerima dosi pertama mereka.
Laporan Associated Press menyatakan untuk saat ini, hanya sedikit rumah sakit yang akan mendistribusikan vaksin Oxford-AstraZeneca yang baru saja disahkan. Ini dimaksudkan untuk membantu petugas kesehatan memantau reaksi merugikan dalam beberapa hari pertama distribusi.
Seperti vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin Oxford-AstraZeneca juga diberikan dalam dua dosis dengan selang beberapa minggu. Vaksin itu diperkirakan efektif sekitar 70 persen mencegah gejala infeksi Covid-19.
Baca Juga
Angka efektifitasnya memang lebih rendah daripada vaksin Pfizer yang mencapai angka lebih dari 95 persen. Namun, karena desainnya, vaksin Oxford dapat disimpan pada suhu lemari es normal dan lebih murah per dosis dibandingkan dengan vaksin Pfizer.
Dengan dua vaksin yang telah disahkan saat ini, Inggris bertujuan untuk memvaksinasi semua penduduk panti asuhan pada akhir Januari. Staf panti jompo, orang yang berusia di atas 80 tahun, dan staf medis garis depan adalah kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu.