Bisnis.com, JAKARTA - Inggris memasuki masa penguncian atau lockdown wilayah nasional paling ketat sejak Maret 2020 setelah Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan minggu-minggu mendatang akan menjadi kondisi paling sulit.
Penguncian wilayah akan berlangsung setidaknya selama tujuh minggu dengan dan relaksasi akan berlaku mulai 22 Februari 2021. Saat ini sekolah bahkan ditutup hingga pertengahan Februari.
PM Johnson, seperti dilansir TheGuardian.com, Selasa (5/1/2021), memerinci, data terbaru menunjukkan Inggris akan segera mencatat angka kematian di atas 100.000 orang akibat Covid-19 sebelum akhir bulan kalau tak ada tindakan cepat.
Oleh karena itu, dia meminta warga tinggal di rumah dengan olahraga dibatasi sekali sehari. Pada saat yang sama, semua toko yang tidak penting disuruh tutup sejak Senin (4/1/2021) malam. Adapun, jutaan siswa akan beralih ke pembelajaran jarak jarak jauh hingga Februari.
Johnson mengatakan tindakan keras itu dilakukan di tengah kekhawatiran perkiraan akan tingginya angka penerimaan pasien rumah sakit di Inggris dan jumlah kematian pada akhir bulan ini.
Sementara itu, belasan warga negara Inggris ditolak masuk ke Belanda sejak 1 Januari. Alasannya Inggris tidak lagi dibebaskan dari pembatasan terkait Covid-19 untuk perjalanan tidak penting dari luar Uni Eropa sejak negara itu keluar dari blok tersebut (Brexit).
Baca Juga
Sementara itu, juru bicara pasukan perbatasan Belanda mengkonfirmasi bahwa sebanyak 13 warga negara Inggris ditolak di bandara Schiphol Amsterdam sejak Jumat. Pasalnya, perjalanan mereka dianggap tidak penting dan peraturan virus Corona untuk negara ketiga sekarang berlaku.
Berita itu muncul setelah warga Inggris yang tinggal di Spanyol dilarang terbang setelah pihak maskapai mengatakan surat-surat kependudukan pra-Brexit mereka dinyatakan tidak berlaku lagi. Adapun, beberapa warga Inggris lainnya juga ditolak masuk ke Jerman.