Bisnis.com, Jakarta - Ketersediaan kamar hotel untuk karantina lima hari bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing dari luar negeri masih kurang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bahkan menyebut kekurangan pasokan per Kamis (31/12/2020) malam mencapai 1.200 kamar hotel.
"Kita kekurangan kamar 1200 kamar malam ini untuk karantina lima hari baik untuk WNI dan WNA," ujarnya kata Sandi, Kamis (31/12/2020).
Oleh karena itu, Sandiaga Uno meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan kamar hotel tambahan untuk mengisolasi pendatang dari luar negeri.
Dia mengatakan isolasi tersebut diperuntukan kepada pendatang baik yang berstatus WNI maupun WNA menjelang hari terakhir penutupan akses menuju Indonesia.
Menurut Sandi, saat ini ada sekitar seribu lebih pendatang dari luar negeri itu yang belum mendapatkan hotel untuk menjalankan isolasi sesuai ketentuannya yang disepakati oleh Pemerintah Pusat.
Baca Juga
"Jadi saya mohon izin juga matur koordinasi dengan Pak Wagub, bahwa kita nanti bisa membantu menyediakan agar tidak terjadi penumpukan lagi," jelas eks Wagub DKI ini.
Jumlah kamar yang dibutuhkan itu merupakan hasil akumulasi pendatang yang tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 31 Desember 2020.
Sandi mengatakan selain berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, dia juga telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta Jaktour.
"Jadi mudah-mudahan dengan koordinasi Pak Wagub kita kumpul-kumpul bisa menyediakan bersama dengan industri," kata Sandi.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan kesiapannya untuk menyediakan kamar bagi pendatang dari luar negeri untuk keperluan isolasi mandiri selama 5 hari ke depan.
"Insya Allah ini dengan bantuan pak menteri, PHRI, dan semuanya. Kita mencoba mencari solusi untuk tempat bagi wisatawan dan lain-lain di Jakarta dan sekitarnya," ujar Riza.
Sebagai catatan, penutupan akses bagi WNA ke Indonesia berlaku pada periode 1 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020.