Bisnis.com, JAKARTA - Jutaan warga AS yang didera kesulitan keuangan akibat pandemi Corona terancam kehilangan tunjangan pengangguran.
Hal itu terjadi karena Presiden Donald Trump terus menolak menandatangani RUU paket bantuan yang telah disepakati di Kongres dan malah memilih untuk bermain golf.
Sikap Trump atas Rancangan Undang-undang bantuan dan anggaran Covid-19 untuk memperpanjang manfaat dan bantuan tunai langsung kepada sebagian besar warga AS memicu kemarahan para senior Partai Republik.
Mereka menuduh Trump menimbulkan lebih banyak kesengsaraan pada warga AS.
"Dia seharusnya mempertimbangkan delapan bulan lalu," ujar Larry Hogan, gubernur Maryland.
Trump sebelumnya mengatakan hanya akan menandatangani jika paket bantuan langsung sebesar US$2.000, bukan US$600 per orang seperti yang telah disepakati.
Baca Juga
“Rencana perlindungan gaji habis pada bulan Juli. Besok, tunjangan pengangguran habis. Jadi, tanda tangani RUU-nya, selesaikan, dan kemudian, jika presiden ingin mendorong lebih banyak tunjangan, mari kita selesaikan,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (28/12/2020).
Dalam penampilan selanjutnya di ABC's This Week, Hogan menegaskan, "Jutaan orang Amerika akan menderita."
RUU itu diterlantarkan Trump tanpa tanda tangan di mejanya sejak Hari Natal ketika presiden, yang sebagian besar diam selama berminggu-minggu, menghabiskan akhir pekan di Lapangan Golf Internasional Trump di West Palm Beach.
Sementara itu, Joe Biden yang memenangkan pemilihan presiden pada November dan akan dilantik sebagai pengganti Trump pada 20 Januari, menuduhnya "tidak bertanggung jawab" dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.