Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI: Indonesia Masih Ditakuti Wisatawan Asing, Kenapa Ya?

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengklaim adanya penurunan jumlah wisatawan asing di seluruh moda pintu masuk internasional Tanah Air karena takut tertular Covid-19.
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020./Antara-Nyoman Hendra Wibowon
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020./Antara-Nyoman Hendra Wibowon

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebut wisatawan asing atau mancanegara (wisman) takut penularan lokal Covid-19 di Indonesia. Hasilnya, wisman seluruh moda pintu masuk internasional anjlok penurunannya.

Ketua Umum MTI Agus Taufik Mulyono menuturkan sejak Februari hingga Desember 2020 pandemi sudah menghantam sektor transportasi terutama terkait kedatangan wisatawan mancanegara.

"Kalau melihat penerbangan di 16 bandara utama ada penurunan 78 persen wisman, di laut 5 pelabuhan utama penurunan 83 persen, kalau di darat di 5 pintu utama via darat ada penurunan hampir 74 persen," paparnya, Senin (21/12/2020).

Lebih lanjut, hasil pengamatan data lapangan terangnya, menunjukan secara umum wisman takut lemahnya pengendalian transmisi lokal di Indonesia terutama di luar area penerbangan, pelabuhan, perkeretaapian maupun angkutan umum lain yang telah menjalankan protokol kesehatan.

Menurutnya, wisman menghindari potensi transmisi lokal karena tidak dapat dikendalikan. Selain itu, di simpul-simpul transportasi kegiatan ekonomi lokal, ini yang membuat wisatawan takut ke Indonesia.

"Secara umum di dalam moda di pesawat, kapal, angkutan umum yg sudah jalankan prokes itu penularannya kecil, dengan catatan patuh. tapi hanya terbatas pesawat atau penerbangan, kereta api, dan kapal atau bus yang sudah jalankan prokes," urainya.

Agus melanjutkan adapun penularan Covid-19 dengan ancaman sedang terdapat pada angkutan intrakota antarmoda, multimoda dan secara umum sudah ada penerapan protokol kesehatan.

"Berikutnya antar zona [kasus tinggi dan rendah], di dalam antarzona terjadi potensi impor Covid terutama perjalanan dari zona tinggi ke zona rendah ini terutama transmisi lokal yang berisiko tinggi ini belum dipisahkan zona tinggi dan rendah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper