Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Sebut Transformasi Digital Layanan Publik Tak Cukup, Harus..

Hal itu diungkapkannya melalui sebuah utasan yang diunggah akun Twitter resminya, @Kiyai_MarufAmin, Kamis (17/12/2020) malam. 
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti Rapat Terbatas Kabinet dengan Presiden Jokowi melalui video conference, Senin 916/3/2020)./Bisnis-Nindya Aldila
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti Rapat Terbatas Kabinet dengan Presiden Jokowi melalui video conference, Senin 916/3/2020)./Bisnis-Nindya Aldila

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa transformasi digital dalam pelayanan publik harus diikuti dengan perubahan pola pikir atau mindset.

Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter resminya, @Kiyai_MarufAmin, Kamis (17/12/2020). Dalam sebuah utasan yang diunggahnya, Wapres mengaku menyatakan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tabun 2020 bertajuk Penerapan Digitalisasi Manajemen ASN di Era Adaptasi Kerja Baru. 

Dia menekankan bahwa reformasi birokrasi salah satunya diwujudkan melalui akselerasi pemanfaatan dukungan teknologi informasi secara intensif dan masif. Digital governance, sebutnya, merupakan sebuah solusi dan keniscayaan dalam mengoptimalkan pelayanan publik.

"Saya menegaskan bahwa transformasi digital dalam pelayanan publik harus diikuti dengan perubahan mindset," demikian tulisnya melalui akun media sosial tersebut.

Wapres Ma'ruf menilai transformasi itu tak hanya sekadar mengubah layanan menjadi online atau dengan menggunakan aplikasi digital, melainkan juga harus diikuti dengan perubahan perilaku.

"Transformasi digital ini juga mencakup bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan sehingga mampu menciptakan nilai tambah yang memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai pengguna layanan."

Dalam kesempatan ini, Wapres juga memaparkan bahwa komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi digital penyelenggaraan pemerintahan ditunjukkan dengan menyediakan dukungan anggaran sebesar Rp30,5 triliun guna mendukung program tersebut.

Salah satunya adalah untuk pembangunan akses internet di 4.000 desa dan kelurahan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia. Sebanyak 233 desa telah ditetapkan menjadi contoh desa digital di Indonesia," imbuh Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper