Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bersyukur karena Pilkada Serentak 2020 terlaksana dengan baik sehingga kekawathiran pesta demokrasi bisa menimbulkan klaster baru Covid-19 tidak terjadi.
“Pada waktu itu banyak sekali usul kepada kita agar Pilkada ditunda sampai kapan tidak tahu, pokoknya ditunda. Karena kalau pilkada diadakan pertama katanya akan menjadi klaster Covid,” kata Mahfud dalam siaran langsung yang ditayangkan di Kompas TV, Senin (14/12/2020).
Bahkan, sambungnya, ada pihak yang memaparkan hasil permodelan matematis dimana jika pilkada tetap diselenggarakan, maka berpotensi menimbulkan tambahan kasus positif Covid-19 hingga 3,2 juta orang.
Namun, hal itu dan masukan lainnya ditampung sebagai pertimbangan bagi pemerintah dalam menyelenggarakan Pilkada.
“Semua saran kita tampung, kita laksanakan protokol kesehatan dan alhamdullilah belum ada kasus bahwa kerumunan Pilkada menjadi klaster,” ujar Mahfud.
Kemudian, Menko juga menyampaikan tingkat partisipasi Pilkada Serentak 2020 cukup baik yakni mencapai 75,83 persen atau lebih baik jika dibandingkan dengan Pilkada Serentak 2015 yang mencapai 69,02 persen.
Kendati demikian, rangkain pilkada 2020 belum berakhir. Mahfud meminta semua pihak terkait untuk tetap mengawal dan menjaga jalannya Pilkada Serentak 2020 hingga tuntas sepenuhnya.