Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delegasi UNWTO Cek Kesiapan Bali Terima Turis Asing

UNWTO telah melakukan kunjungan lapangan ke bandara dan destinasi pariwisata untuk melihat persiapan Bali dalam menerima wisatawan mancanegara.
Ilustrasi - Polisi memeriksa kondisi kesehatan para wisatawan asing dan domestik yang datang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, tiba di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. /ANTARA
Ilustrasi - Polisi memeriksa kondisi kesehatan para wisatawan asing dan domestik yang datang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, tiba di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Delegasi Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) meninjau persiapan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara.

Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan kehadiran UNWTO di Bali merupakan hasil dari hubungan baik yang terbina antara Indonesia dan UNWTO. Hal ini juga merupakan bukti konkret pelaksanaan mandat UNWTO dalam mendukung kegiatan negara anggotanya.

“Kemarin dan hari ini UNWTO telah melakukan kunjungan lapangan ke bandara dan destinasi pariwisata untuk melihat persiapan langkah ekstensif yang kita lakukan untuk persiapan Bali untuk [menerima] wisatawan mancanegara,” katanya saat konferensi pers, Kamis (10/12/2020).

Capacity Building Workshop on Restarting International Tourism in Bali diikuti lebih dari 30 pemimpin dari seluruh sektor pariwisata dengan 150 pakar dan pemimpin lainnya yang bergabung secara virtual.

Diskusi difokuskan pada strategi pemerintah untuk memulai kembali pariwisata, termasuk perumusan kebijakan, prosedur, infrastruktur kesehatan dan protokol imigrasi yang disesuaikan untuk mencerminkan kenyataan baru.

Deputy Director for Asia and the Pacific UNWTO Harry Hwang mengatakan UNWTO sepenuhnya mendukung upaya yang telah dilakukan Indonesia seperti terkait dengan Cleanliness Health Safety and Enviroment Sustainability (CHSE).

Dia menilai bahwa Bali sudah siap untuk menerima turis asing. “Tetapi mungkin untuk beberapa sektor harus membuat keputusan pasti baik di tingkat lokal maupun pemerintah. Bahwa kita ya, kita tidak bisa berhenti 100 persen. Permasalahan ini bukan hanya milik pemerintah tetapi seluruh orang,” katanya.

Berdasarkan studi yang dilakukan UNWTO pada November 2020, Eropa yang masih punya masalah dengan penyebaran Covid-19 bahkan membuka 90 persen destinasi wisatanya. Sementara di Asia, hanya 15 persen destinasi yang dibuka dan 51 persen ditutup total.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan hingga akhir 2019, Bali telah berkontribusi sebanyak 40 persen wisatawan internasional. Untuk itu, pemerintah terus berupaya untuk mempersiapkan pembukaan Bali untuk turis asing.

Kemenparekraf sudah mengeluarkan panduan CHSE. Beberapa seri panduan yang sudah dirilis di antaranya adalah protokol kesehatan untuk hotel, shopping mall, dan industri Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Panduan ini telah mengacu protokol kesehatan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, WHO, UNWTO dan organisasi internasional lainnya

“Bali targetnya 1.000 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2020 untuk disertifikasi. Pemda juga sudah audit CHSE,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper