Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Hampir Bebas Covid-19, Ini Kuncinya

Singapura juga menyatakan telah menyelesaikan kasus infeksi pada klaster penularan terakhir di lingkungan asrama pekerja migran.
Ilustrasi - Wajah perkantoran di area komersial Singapura./Bloomberg-Seong Joon Cho
Ilustrasi - Wajah perkantoran di area komersial Singapura./Bloomberg-Seong Joon Cho

Bisnis.com, SINGAPURA - Singapura mencatat prestasi yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Negeri tersebut hampir menjadi negara pertama di luar China yang bebas dari Covid-19. Dalam 14 hari terakhir Singapura mengonfirmasi nihil kasus baru hingga Selasa (24/11/2020).

Singapura juga menyatakan telah menyelesaikan kasus infeksi pada klaster penularan terakhir di lingkungan asrama pekerja migran.

Gedung asrama sempit yang dihuni pekerja migran muda dan berpenghasilan rendah, yang kebanyakan berasal dari Bangladesh, India, dan China sebelumnya menjadi pusat penularan infeksi di Singapura pada awal tahun ini.

Sementara tidak ada laporan kasus lokal tambahan di Singapura dalam dua pekan terakhir, masih ada sejumlah kasus infeksi yang berasal dari pelancong luar negeri--yang telah segera menjalani isolasi, kata otoritas setempat.

Singapura adalah satu di antara sedikit negara pertama yang awal tahun ini melaporkan kasus Covid-19, di luar China, yakni pada 23 Januari.

Sejauh ini, tercatat lebih dari 58.000 kasus di negara itu, namun hampir semua pasien telah sembuh, sementara rasio angka kematiannya merupakan yang terendah di dunia, dengan 28 kasus.

Kebanyakan kasus Covid-19 di Singapura terjadi di asrama. Otoritas menerapkan aturan karantina yang ketat di fasilitas tersebut, hingga menimbulkan kritik dari kelompok HAM.

Namun, otoritas Singapura masih melanjutkannya untuk menahan kasus klaster, meskipun kasus di masyarakat secara umum sudah terus menurun.

Selasa ini menandai pertama kalinya Singapura menyatakan bahwa pihaknya tidak lagi mempunyai kasus klaster aktif sejak wabah mulai masuk ke negara itu.

Sebelumnya, Singapura telah menerapkan karantina nasional selama dua bulan untuk menahan laju penularan mulai April.

Setelahnya, kehidupan masyarakat Singapura kembali normal, namun penggunaan masker tetap diwajibkan, dan terdapat aturan ketat menjaga jarak, serta sebagian besar pintu masuk negara itu masih ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper