Bisnis.com, BANDUNG - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung hampir kehabisan kamar perawatan untuk pasien Covid-19.
Sepekan terakhir pasca libur panjang, jumlah pasien bergejala Covid-19 melonjak. Belasan pasien kini masih harus antre di ruang perawatan khusus isolasi di Instalasi Gawat Darurat.
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung, M. Kamaruzzaman mengatakan, kapasitas total kamar untuk pasien Covid-19 selama ini berjumlah 131 kamar.
“Sekarang total 113 kamar penuh,” ujarnya yang dihubungi Selasa (17/11/2020).
Okupansi ruang perawatan rumah sakit terisi sekitar 86 persen hingga Selasa (17/11/2020) siang. Peningkatan pasien Covid-19 tercatat sejak 11 November 2020.
“Naik terus nggak turun nggak datar, kita jadi khawatir,” ujarnya.
Sejak awal kasus pada Maret lalu, baru sekarang terjadi lonjakan pasien seperti ini yang hampir menghabiskan semua kamar di RSHS Bandung.
Dia menduga penyebabnya akibat libur panjang pada pekan akhir Oktober lalu dan kendornya disiplin mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
Menimbang Kembali Soal Libur
Kamaruzzaman berharap pemerintah dan masyarakat menimbang kembali soal libur panjang akhir tahun.
"Saat ini wabah belum selesai, jangan lemah, batasi tempat hburan, rekreasi, dan tempat kerumunan lain," katanya.
RSHS Bandung menjadikan sebuah tempat, yaitu Gedung Kemuning, sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Sebagai rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat, RSHS Bandung, kata Kamaruzzaman, hanya menerima pasien Covid-19 kategori sedang hingga berat. Selain itu ditangani oleh rumah sakit lain baik milik pemerintah maupun swasta.
Mayoritas pasien Covid-19 kini telah masuk ruang perawatan. Namun, belasan pasien lainnya harus antre untuk masuk kamar perawatan. Mereka menunggu giliran di ruang perawatan isolasi khusus Instalasi Gawat Darurat yang berjumlah lima kamar.
Sampai Selasa (17/11/2020) siang, kata Kamaruzzaman, 9 pasien lainnya dirawat di ruang transit IGD.
Menurutnya, ada beberapa alasan belasan pasien itu harus antre masuk kamar rawat inap pasien Covid-19. Selain keterbatasan jumlah kamar, ruangannya pun harus disiapkan secara khusus.
“Sambil menunggu hasil swab test mereka keluar kami rawat sementara di IGD,” ujarnya.
Statistikawan dari Universitas Padjadjaran Yuyun Hidayat memprediksi pada periode 15-21 November 2020, akumulasi kasus mingguannya berkisar antara 481.749 hingga 501.993 orang. Adapun jumlah kasus aktifnya sepekan ini antara 51.410 sampai 85.644 orang.
Dari catatan Yuyun, selama empat pekan berturut-turut dari periode 11-17 Oktober hingga 1-7 November 2020 terjadi penurunan jumlah kasus. Namun pasca libur panjang terjadi lonjakan kasus reaktif. “Penularan Covid-19 bisa diperlambat dengan disiplin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” ujarnya.