Bisnis.com, JAKARTA — Dalam rentang sepekan terakhir, tepatnya pada 5 dan 9 November 2020, Mark Zuckerberg menandatangani empat dokumen di Komisi Sekuritas dan Penjualan Saham AS. Usut punya usut, dokumen tersebut berisi keputusan penjualan sebagian saham perusahaan raksasa media sosial Facebook.
Ini merupakan kali pertama Zuckerberg melakukan penjualan saham Facebook pada 2020. Total nilai saham yang dilepas, menurut empat berkas tersebut, berkisar US$17,8 juta.
Sebagai catatan, Facebook untung lumayan besar di tengah pandemi. Secara year-to-date (ytd), saham perusahaan yang diperdagangkan di NASDAQ dengan kode FB tersebut telah mengalami penguatan nilai sebesar 31,7 persen, tepatnya dari harga US$209,78 ke US$276,48.
Menariknya, pelepasan saham tersebut seolah tak berpengaruh pada kekayaan Zuckerberg. Data Bloomberg Billionaire Index masih menempatkan Zuckerberg di peringkat ketiga orang terkaya dunia dengan harta berkisar US$103 miliar.
Jawaban atas kondisi tersebut lantas tampak dalam laporan Forbes, yang menyebut bahwa saham-saham yang dijual Zuckerberg ternyata merupakan saham yang telah didonasikan ke Chan Zuckerberg Initiative Foundation (CZI). Sehingga, mau dilepas ketika nilainya sedang tinggi sekalipun, hasil penjualan saham sama sekali tidak menguntungkan Zuckerberg secara pribadi.
CZI merupakan lembaga amal yang didirikan Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, dengan sumber pendanaan sepenuhnya berasal dari keuntungan-keuntungan yang didapat Facebook. Sejak dibentuk pada 2015, setiap tahun Zuckerberg selalu menjual sebagian saham Facebook untuk didonasikan ke lembaga ini.