Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Kasus Impor Covid-19, Satgas Awasi Pekerja Migran dan Umrah

Selama bisa menjaga karantina dan testing, kata Wiku, Indonesia diharapkan bisa menjaga agar kasusnya tetap tidak melonjak.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 fokus untuk mengawasi para pelaku perjalanan umrah dan pekerja migran terutama dari Eropa melihat lonjakan kasus yang terjadi di Eropa.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa tren kenaikan kasus Covid-19 secara umum di Indonesia masih terkendali. Namun, dengan peningkatan kasus di Eropa Indonesia harus waspada.

“Kita harus menjaga ketat di perbatasan kita terutama pada pekerja migran yang kembali ke Indonesia dan yang umrah yang sudah akan kembali ke Indonesia. Kita harus menerapkan karantina dan testing dengan baik, dengan swab, agar tidak ada imported case di Indonesia,” kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Senin (9/11/2020).

Selama bisa menjaga karantina dan testing, kata Wiku, Indonesia diharapkan bisa menjaga agar kasusnya tetap tidak melonjak.

Sementara itu, usai libur panjang sembilan hari lalu, Wiku mengatakan tren penambahan kasus dari libur belum terlihat.

“Jadi kalau kita lihat perkembangan kasus nasional selama ini, bahwa kasus Covid-19 relatif terkendali meskipun ada libur panjang. Pada saat libur panjang kasusnya menurun karena pemeriksaannya mungkin menurun. Tapi, kalau kita lihat kenaikan kasus umumnya terjadi di 10-14 hari setelah libur panjang, kalaupun naik harapannya tidak naik lebih tinggi lagi,” sambungnya.

Apabila tidak melonjak, artinya kemampuan nasional dan masyarakat bekerja sama dalam antisipasi kenaikan kasus terutama dalam libur pajang sudah bisa berjalan dengan baik.

Secara nasional tercatat angka kasus aktif 12,52 persen, lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia 26,79 persen.

“Ini dari waktu ke waktu selalu turun kasus aktifnya. Ini prestasi bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa sama-sama mengendalikan kasus,” kata Wiku.

Kemudian, secara nasional kesembuhan nasional sudah 84,14 persen, lebih tinggi dari dunia sekarang di angka 70,71 persen. Sedangkan, kasus meninggal 3,34 persen, juga masih di atas rata-rata dunia 2,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper