Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Covid-19: 3M Harus Diterapkan Bersamaan, Jangan Terpisah!

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro menjelaskan praktik 3M itu masih sering dilakukan secara terpisah. Itu tidak tepat.
Anggota polisi lalu lintas memberikan imbauan mengenai protokol kesehatan kepada pengendara motor pada Operasi Zebra /ANTARA
Anggota polisi lalu lintas memberikan imbauan mengenai protokol kesehatan kepada pengendara motor pada Operasi Zebra /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dinilai perlu terus dioptimalkan di tengah keyakinan masyarakat Indonesia dalam menaklukan pandemi Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro mengatakan lembaga penelitian dunia Ipsos menilai masyarakat Indonesia sebagai warga yang optimistis menaklukkan pandemi Covid-19. Berdasarkan survei Ipsos di lingkungan negara-negara Asia Tenggara, 75 persen masyarakat Indonesia optimistis ekonomi akan menguat dalam 6 bulan mendatang.

Capaian itu, kata Reisa, tidak terlepas dari disiplin masyarakat menerapkan 3M. Selain itu, laporan pantauan Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak saat masa liburan panjang 28 Oktober - 1 November lalu.

Bahkan saat ini disiplin mencuci tangan sudah tidak lepas dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini juga didukung hasil penelitian dari United Nation Children's Fund (UNICEF) dan Nielsen menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia.

Namun, dia menilai praktik 3M itu masih sering dilakukan secara terpisah. "Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktikkan secara terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19, Sabtu (7/11/2020).

Reisa menilai 3M sebagai sebuah protokol kesehatan minimal seharusnya diterapkan secara utuh guna menihilkan risiko terpapar virus Corona.

"Yang bagus sih, semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan maka risiko Covid-19 akan langsung turun drastis, dan penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen," ujarnya.

Adapun, Reisa memerinci beberapa alasan optimisme yang ada dalam survei Ipsos, sebesar 53 persen masyarakat optimistis bantuan pemerintah untuk UMKM, 46 persen masyarakat optimistis vaksin akan ditemukan, 37 persen masyarakat optimistis bantuan tunai untuk masyarakat, 32 persen masyarakat optimistis stimulus keuangan untuk pemilik usaha dan 30 persen masyarakat optimistis terhadap program kartu prakerja.

"Cepat atau lambat, optimisme ini berdasarkan fakta bahwa upaya 3T (testing, tracing dan treatment) pemerintah, terutama treatment atau pengobatan tentunya semakin membaik terus," jelasnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper