Tongkat Kanjeng Kiai Cokro
Tongkat ini konon dibuat untuk seorang Sultan Demak pada abad ke-16. Tongkat pusaka ziarah ini diberikan kepada Pangeran Diponegoro pada 1815 oleh seorang warga biasa asal Jawa, kemudian digunakan semasa menjalani ziarah di daerah Jawa bagian selatan. Tongkat Kanjeng Kiai Cokro menjadi benda pusaka sangat penting bagi Diponegoro karena terdapat simbol cakra di ujung atas tongkat. Berdasarkan mitologi Hindu, cakra sering digambarkan sebagai senjata yang digenggam.