Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New York Post Nyatakan Dukungan untuk Trump. Ini Alasannya!

Dalam tulisan bertajuk "The New York Post endorses President Donald J. Trump for re-election", media itu menyoroti sejumlah capaian calon dari Partai Republik yang didukungnya. Berikut penjelasan dari perusahaan media tersebut.
Warga memberikan suara di lokasi pemungutan suara untuk pemilihan Presiden 2020 di Pinole, California, AS, Selasa, (3/11/2020).  Bloomberg/David Paul Morris
Warga memberikan suara di lokasi pemungutan suara untuk pemilihan Presiden 2020 di Pinole, California, AS, Selasa, (3/11/2020). Bloomberg/David Paul Morris

Bisnis.com - Selain pengusaha teknologi yang merogoh kocek untuk membiayai kampanye, Pilpres Amerika Serikat juga melibatkan dukungan media massa.

New York Post dalam editorialnya dengan jelas menyatakan dukungan terhadap calon petahana Donald Trump.

Dalam tulisan bertajuk "The New York Post endorses President Donald J. Trump for re-election", media itu menyoroti sejumlah capaian calon dari Partai Republik yang didukungnya. Trump dikatakan mampu mengendalikan tingkat pengangguran selama pandemi mencapai 3,5 persen, terendah dalam setengah abad. Pengangguran kulit hitam juga terendah sejak 1972 sebesar 6,8 persen.

"Orang dewasa yang tidak bekerja selama bertahun-tahun menemukan prospek baru, selama 17 bulan masa jabatan Trump, ada 1 juta lebih banyak lowongan pekerjaan daripada orang yang menganggur," tulis New York Post belum lama ini dilansir Rabu (4/11/2020).

Selain menaikkan gaji, tingkat pengangguran yang terpangkas diklaim juga mempersempit kesenjangan. Antara 2016 dan 2019, pendapatan median riil naik paling tinggi, yakni 9 persen, untuk mereka yang tidak memiliki ijazah sekolah menengah.

Mengutip Survei Keuangan Konsumen Federal Reserve, Pendapatan rata-rata riil menurun 2,3 persen untuk mereka yang memiliki gelar sarjana, sebagian besar karena pekerja yang lebih tua pensiun.

"Bagaimana Presiden Trump melakukannya? Pertama, dengan mempercayai pasar bebas. Dia memperjuangkan penurunan tarif pajak perusahaan ke angka yang lebih sesuai dengan negara industri lainnya. Dia memotong peraturan yang rumit, terutama yang ditabrak saat Presiden Barack Obama menuju ke luar. Dia merampingkan proses perizinan yang akan menunda proyek infrastruktur selama bertahun-tahun, terkadang puluhan tahun," lanjut media itu.

Selain itu, Trump juga dikatakan menolak aksioma globalis bahwa kesepakatan perdagangan dan imigrasi yang tidak terkekang lebih baik bagi orang Amerika.

Menurut Economic Policy Institute, AS telah mengirim 3,7 juta pekerjaan ke China sejak 2001. Namun hal ini tidak mendorong keterbukaan dan demokrasi di Beijing.

Otoriterisme China semakin memburuk dengan kamp konsentrasi untuk orang Uighur, tindakan keras di Hong Kong, dan penutupan gereja independen.

Negara tetap merupakan ekonomi terencana manipulatif yang mendevaluasi mata uangnya dan mengeksploitasi defisit perdagangannya.

"Lebih jauh, presiden mengakui bahwa imigrasi ilegal yang tidak terkekang tidak adil bagi pekerja Amerika, keyakinan yang masuk akal yang dipegang oleh sayap kanan seperti Bernie Sanders," katanya.

Di sisi lain, New York Post menilai Joe Biden berupaya agar pemilihan kali ini menyoroti penanganan pandemi virus Corona.

Namun dia tidak menawarkan sesuatu yang berbeda kecuali memicu pemberlakuan kembali lockdown yang kini tidak disarankan WHO. Trump dikritik karena penanganan awal virus, tetapi larangan perjalanan dan bantuan ke negara bagian dinilai telah menyelamatkan nyawa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper