Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno mengkritisi penanganan Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur.
Menurut keduanya penanganan pandemi terlambat sehingga menelan korban jiwa lebih dari 1.000 orang.
“Penanganan Covid kita sangat terlambat dan baru bergerak dan kita makanya korban sampai lebih dari 1.160,” kata calon wakil wali kota Surabaya Mujiaman Sukirno dalam debat terbuka yang disiarkan secara langsung oleh Youtube KPU Surabaya, Rabu (4/10/2020).
Kemudian Machfud menambahkan bahwa hal itu tidak lain akibat lemahnya pelayanan kesehatan di Surabaya.
Menurut dia, hal itu disebabkan tidak terintegrasinya antara rumah sakit dan puskesmas.
Paslon nomor 1 Eri Cahyadi dan Armuji membalas dengan mengatakan bahwa Covid-19 adalah pandemi dunia.
Baca Juga
Menurut Armuji, kondisi Surabaya saat ini sudah jauh lebih baik karena telah mendekati status zona kuning.
Selain itu Surabaya juga satu-satunya kota/kabupaten di Indonesia yang menyediakan laboratorium swab gratis. “Ini di Indonesia satu-satunya Surabaya,” kata Armuji.
Eri menambahkan bahwa korban jiwa yang telah lebih dari 1.000 orang meninggal karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Namun berdasarkan data teranyar, saat ini pasien terkonfirmasi positif dalam perawatan hanya 79 orang.
Hal ini menjadi indikator keberhasilan Surabaya dalam mengendalikan penyebaran virus Corona.
Eri yakin tidak lama lagi Surabaya akan dapat seutuhnya mengendalikan Covid-19. Pasalnya 95 kelurahan di wilayah ini telah masuk ke dalam zona hijau.
Calon wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi merupakan ASN kota Surabaya. Pasangannya, Armuji merupakan anggota DPRD Jatim periode 2019-2024.
Lawannya, calon wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin sempat menjabat sebagai Kapolda di tiga wilayah yakni Maluku Utara (2013), Kalimantan Selatan (2015) dan Jawa Timur (2016-2018). Calon wakilnya, Mujiaman, merupakan Mantan Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.