Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kompetisi Ketat, Samsung Berpotensi Bukukan Penurunan Omzet di Kuartal Keempat

Bisnis komunikasi seluler kemungkinan besar akan mengalami penurunan penjualan ponsel cerdas dan biaya pemasaran meningkat karena lingkungan pasar yang kompetitif.
Ponsel pintar Galaxy Z Flip dipajang saat acara peluncuran di San Francisco, California, Amerika Serikat, Selasa (11/2/2020). Bloomberg/Michael Short
Ponsel pintar Galaxy Z Flip dipajang saat acara peluncuran di San Francisco, California, Amerika Serikat, Selasa (11/2/2020). Bloomberg/Michael Short

Bisnis.com, JAKARTA - Samsung Electronics Co. Ltd pada hari Kamis (29/10/2020) memperkirakan adanya potensi penuruan keuntungan pada kuartal keempat tahun ini, setelah perusahaan membukukan laba operasional tertinggi dalam dua tahun untuk kuartal ketiga.

Produsen smartphone dan chip memori top dunia itu membukukan lonjakan laba operasi 59 persen pada kuartal Juli-September, didukung laba kuartalan smartphone terbesar kedua di 4,45 triliun won.

“Bisnis komunikasi seluler kemungkinan besar akan mengalami penurunan penjualan ponsel cerdas dan biaya pemasaran meningkat karena lingkungan pasar yang kompetitif. Dalam elektronik konsumen, profitabilitas diperkirakan melemah karena meningkatnya persaingan dan kenaikan biaya, meskipun ada permintaan yang kuat,” kata Samsung dalam rilis pendapatannya, dikutip dari Bloomberg.

Lonjakan hampir 50 persen dalam penjualan smartphone kemungkinan mencerminkan kenaikan pangsa pasar Samsung karena pembatasan AS terhadap saingannya dari China Huawei Technologies Co Ltd, menurut para analis.

Analis juga melihat biaya pemasaran yang lebih rendah di tengah pandemi virus Corona juga merupakan faktor yang mungkin terjadi.

Samsung mengatakan laba chip-nya melonjak 82 persen menjadi 5,54 triliun won pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, karena penjualan smartphone kelas bawah dan menengah yang lebih tinggi dan penumpukan inventaris dari Huawei menjelang sanksi AS telah mengimbangi permintaan yang lemah atas server.

Laba operasional pada kuartal ketiga mencapai 12,35 triliun won (US$10,96 miliar) dari 7,78 triliun won pada tahun sebelumnya, sejalan dengan perkiraan perusahaan awal bulan ini.

Pendapatan naik 8 persen menjadi 66,96 triliun won. Laba bersih naik 49 persen menjadi 9,36 triliun won.

"Namun pada kuartal terakhir ini, harga chip memori secara keseluruhan diperkirakan akan tetap lemah karena kelebihan pasokan dan kurangnya pemulihan dalam permintaan server terus berlanjut," kata Avril Wu, analis di TrendForce, dikutip dari Channel News Asia.

Pengiriman smartphone Samsung pada kuartal keempat diperkirakan turun sekitar 5 persen dibandingkan kuartal ketiga karena persaingan dari iPhone 12 terbaru Apple dan kurangnya model andalan Samsung baru.

Saham Samsung turun 1,4 persen pada awal perdagangan Kamis (29/10/2020), dibandingkan dengan penurunan 1,3 persen di pasar yang lebih luas.

Tahun depan, perusahaan mengharapkan pemulihan dalam permintaan global secara keseluruhan tetapi ketidakpastian akan tetap ada terutama dengan adanya kemungkinan gelombang epidemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper