Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19: Kapasitas Produksi Vaksin Bio Farma 250 Juta Setahun

Bio Farma menyiapkan 250 juta dosis per tahun berdasar bahan baku yang diperoleh dari Sinovac.
Ilustrasi-Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020)./Antara-Dhemas Reviyanto
Ilustrasi-Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020)./Antara-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Calon vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan Bio Farma dan Sinovac masih berada di tahap uji klinis tahap III. Calon vaksin tersebut Diperkirakan baru bisa selesai awal 2021.

“Saat ini progres vaksin kami, update terakhir sudah 1.620 relawan yang mendapat suntikan pertama, kan dua dosis, yang dosis pertama sudah selesai. Kemudian yang mendapatkan suntikan kedua sudah 1.074 dan yang sudah diambil darahnya sudah 671 relawan,” jelas Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto dalam konferensi pers, Senin (19/10/2020).

Bambang menyampaikan uji klinis tahap III diharapkan bisa selesai akhir tahun ini atau awal Januari 2021, sehingga laporan uji klinis bisa digunakan untuk mendapatkan Emergency Use Authority (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bambang menjelaskan untuk kapasitas, Bio Farma menyiapkan 250 juta dosis per tahun berdasar bahan baku yang diperoleh dari Sinovac.

“Jadi nanti seluruhnya akan kita mulai produksi setelah dapat izin dari BPOM. Tapi persiapan akan kita lakukan dari November dan Desember vaksin akan kita mulai datangkan karena akan ada uji-uji dulu sebelum dilakukan produksi,” imbuhnya.

Beberapa uji yang dilakukan antara lain stabilitas dan kontrol kualitas, karena semua harus dilakukan secara hati-hati untuk menjaga mutu, keamanan, dan efikasi vaksinnya.

“Mudah-mudahan dari kapasitas kita, kan tidak mungkin didatangkan bersama, semuanya secara bertahap setiap bulan 16-17 juta dosis tergantung ketersediaan suplai dari Sinovac sendiri,” tegasnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan vaksin nantinya hanya akan disuntikkan kepada masyarakat yang sehat. Vaksin bisa digunakan sebagai pencegahan, sehingga mereka yang akan disuntikkan harus memiliki kesehatan cukup baik.

“Kalau mau diberikan vaksin itu seseorang harus dalam keadaan fit, jangan sampai dalam keadaan sakit,” jelasnya.

Pada prinsipnya vaksinasi diberikan kepada orang sehat untuk melindungi dirinya dari menjadi jatuh sakit ketika tertular virus.

Pemberian vaksin diutamakan kepada mereka yang berisiko tinggi untuk tertular.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper