Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memastikan gerakan moral yang dipimpinnya tidak akan mengubah KAMI menjadi partai politik meski akan tetap mendukung rakyat dalam menyampaikan aspirasi mereka
Hal itu disampaikannya dalam wawancara eksklusif di kanal Youtube Refly Harun, Jumat (16/10/2020).
Dalam wawancara itu, Gatot mengakui secara resmi KAMI mendukung aksi demonstrasi oleh buruh dan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi mereka ketika menolak UU Cipta Kerja.
Hanya saja, dia mengatakan KAMI secara organisasi tidak ikut dalam aksi tersebut, apalagi mendalangi aksi-aksi sebagaimana yang dituduhkan oknum aparat kepolisian.
Terkait, aksi demo penolakan UU Cipta Kerja , Gatot mengakui ada keresahan mahasiswa dan buruh terkait masa depan dengan adanya UU Cipta Kerja.
Pada sisi lain, pengesahan UU tersebut terkesan seperti pekerjaan siluman, karena dinilai tidak transparan. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan publik, katanya.
“Prosesnya siluman, karena tidak transparan. Ini yang menimbulkan pertanyaan,” ujar Gatot.
Dia juga mengatakan bahwa justru pengesahan undang-undang itu telah membuat masyarakat gaduh. Padahal, Presiden Jokowi sebelumnya mengingatkan agar masyarakat tidak membuat gaduh karena Indonesia tengah menghadapi bencana nonalam wabah Covid-19 yang juga telah memperburuk kondisi ekonomi.
Gatot adalah Panglima TNI pada era Presiden Susilo Bambang Yudhyono. Dia bersama sejumlah tokoh dan aktivis seperti Jumhur Hidayat, Din Syamsuddin, Syahganda Nainggolan mendirikan KAMI pada 18 Agustus 2020.