Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kematian pasien Covid-19 tertinggi terjadi pada orang lanjut usia.
Kelompok usia lebih dari 60 tahun mencatat rasio kematian sebesar 14,67 persen atau paling tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Kemudian rasio kematian kelompok usia 46 tahun hingga 59 tahun juga cukup tinggi, yakni mencapai 6,11 persen.
“Ini artinya kelompok lansia harus betul-betul kita jaga agar tidak tertular Covid-19,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (8/10/2020).
Wiku mengatakan cara melindungi lansia dari Covid-19 adalah dengan tidak mengajak mereka bepergian ke luar rumah, kecuali sangat mendesak. Keluarga juga harus menjaga lansia untuk menjauhi keramaian dan kegiatan sosial.
“Hindari kunjungan keluarga, anjurkan lansia untu melakukan yang menyenangkan sehingga meningkatkan imunitas,” kata Wiku.
Satgas Covid-19 mencatat penambahan kasus kematian pasien Covid-19 turun 7,7 persen selama satu pekan, dibandingkan pekan sebelumnya.
Data ini berdasarkan rekapitulasi hingga 4 Oktober 2020.
“Kami mengapresiasi provinsi yang berhasil menekan angka kematian pada pekan ini dan berkontribusi dalam menekan angka kematian secara nasional,” kata Wiku.
Provinsi dimaksud adalah Jawa Tengah, Banten dan Riau yang berhasil menekan angka kematian pada pekan lalu.
Ketiganya juga berhasil keluar dari lima besar provinsi dengan penambahan kasus kematian tertinggi.
Namun, Jawa Barat dan Kalimantan Timur masih bertahan di lima besar provinsi dengan kematian tertinggi.
“Bersama dengan Sumatra Barat, Aceh dan Papua yang minggu ini masuk ke dalam lima besar,” kata Wiku.
Wiku meminta provinsi dengan kasus kematian tinggi untuk meningkatkan penanganan pasien Covid-19.
Hal ini utamanya pada pasien dengan gejala sedang dan berat serta pasien dengan penyakit komorbid.
Sementara itu, di tengah penurunan kasus kematian, Indonesia melaporkan penurunan kasus sembuh dalam satu pekan terakhir.
Berdasarkan data yang ada, penambahan kasus sembuh turun sebanyak 0,9 persen dibandingkan pekan lalu.
“Meskipun kurang dari 1 persen, ini sangat bermakna untuk masyarakat,” kata Wiku.
