Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengklaim pelanggaran protokol Covid-19 selama masa kampanye Pilkada serentak 2020 cukup minim.
Hasil itu, kata Mahfud, berdasarkan laporan harian yang diterima secara rutin dari Kapolri Jenderal Idhal Aziz dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Mahfud menyebutkan bahwa pelanggaran yang ada selama ini dapat dikendalikan. Misalnya pelanggaran saat pendukung menghadiri kampanye melewati ketentuan dari batas 50 menjadi 52. Atau 1 - 2 orang tak mengenakan masker.
"Pelanggaran ada tapi sudah bisa dikendalikan dan kecil-kecil ya, bisa diselesaikan. Itu biasa, seperti halnya di tempat lain yang tidak menyelenggarakan Pilkada. Oleh sebab itu, saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut menjaga pilkada ini agar tidak menjadi klaster baru dalam penularan Covid-19,” kata Mahfud melalui keterangan video, Selasa (6/10/2020).
Selain itu, Mahfud meminta Polri, TNI, Satpol-PP, Pemda dan seluruh aparaturnya untuk menertibkan keseluruhan Pilkada, terutama dalam konteks pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, dia juga meminta pasangan calon untuk melakukan kampanye dengan membagikan masker, maupun pendirian tempat cuci tangan.
Meski menyebut tak ada pelanggaran serius, nyatanya masih terdapat kampanye yang melanggar ketentuan protokol Covid-19.
Salah satunya adalah kampanye pasangan calon Haliana- Ilmiati Daud yang berkompetisi di Pilkada Wakatobo, Sulawesi Tenggara.
Dalam video yang tersebar di media sosial, kampanye pasangan ini melanggar protokol yang ditentukan.
Ratusan pendukung terlihat ikut dalam kampanye di ruang terbuka. Mereka tak menerapkan aturan jaga jarak.
Selain itu, dari atas panggung puluhan orang duduk mengikuti kampanye pasangan tersebut.
Politisi Gerindra Fadli Zon sempat memberi komentar di Twitter perihal video itu.
Menurutnya kondisi ini terjadi akibat inkonsistensi kebijakan kesehatan, politik dan ekonomi. Situasi ini hanya akan menimbulkan ketidakpercayaan rakyat.
“Lalu dunia pun tidak percaya kita serius tangani Covid-19. Pak @Jokowi mohon direnungkan, kata-kata tak mencerminkan perbuatan di lapangan, sungguh berbeda,” tulisnya, Minggu (4/10/2020).