Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Bulan Corona, Angka Kematian Indonesia Tertinggi Ketiga di Asia

Berdasarkan tingkat kematian, Indonesia berada di urutan ke-6 di Asia atau berada di antara Afganistan dan Maladewa yang masing-masing memiliki tingkat kematian 3,72 persen dan 3,23 persen.
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mencatat 11.151 pasien meninggal dunia selama 7 bulan perang melawan pandemi Covid-19. Jumlah itu menempatkan negara ini pada urutan ketiga di Asia.

Berdasarkan data dari Worldometers, Senin (5/10/2020) Indonesia kalah dari Iran dengan selisih lebih dari 2 kali lipat. Pada urutan pertama ada India yang mencatat total kematian pasien Covid-19 hampir 10 kali lipat dari Indonesia.

Adapun, Indonesia dalam situs tersebut unggul dalam kasus kematian akibat Covid-19 dari Irak, Turki, Pakistan, Filipina, Bangladesh, dan Arab Saudi. Padahal seluruh negara ini melaporkan kasus positif yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.

Tingkat kematian memang menjadi satu permasalahan di negara ini. Berulang kali baik Presiden Joko Widodo dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menegaskan pentingnya meningkatkan perawatan pasien untuk menekan angka kematian.

Mengacu pada data tersebut, tingkat kematian di Indonesia per 4 Oktober 2020 sebesar 3,67 persen. Angka ini dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata negara di Asia, yakni 1,82 persen.

Adapun, tingkat kematian adalah total kematian dibandingkan dengan total kasus positif. Cara ini digunakan untuk mengukur fatalitas Covid-19 di suatu wilayah.

Berdasarkan tingkat kematian, Indonesia berada di urutan ke-6 di Asia. Negara ini berada di antara Afganistan dan Maladewa yang masing-masing memiliki tingkat kematian 3,72 persen dan 3,23 persen.

Mengutip data Kementerian Kesehatan, per 5 Oktober 2020, penambahan kasus kematian dalam 24 jam terakhir kembali melampaui 100 orang. Sebelumnya, pada dua hari terakhir, angka kematian, secara berurutan, 83 orang dan 96 orang.

Pada pekan lalu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal dunia meningkat 0,2 persen selama satu pekan dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Data tersebut merupakan hasil rekapitulasi selama satu pekan hingga 27 September 2020.

“Ini target kita harusnya turun dari waktu ke waktu, tapi sekarang ini naik dari 831 menjadi 833,” kata Wiku.

Lima provinsi yang melaporkan penambahan angka kematian tertinggi pada periode tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Riau, dan Kalimantan Timur. Provinsi yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo pada pekan sebelumnya juga berada pada daftar ini.

Wiku melanjutkan, bahwa angka kematian akibat Covid-19 pada tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. Sebanyak 384 kabupaten/kota atau 74,7 persen dari 514 kabupaten/kota di Indonesia melaporkan angka kematian 1 - 10 orang selama 7 bulan terakhir. Namun, masih ada 20 kabupaten/kota yang mencatat penambahan angka kematian lebih dari 100 orang.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengklaim dalam tujuh bulan menghadapi pandemi Indonesia mampu mengatasi masalah yang ada. Dalam hal jumlah kasus positif dan kematian, dia mengatakan negara ini jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain dengan jumlah penduduk yang besar.

“Saya hanya bicara fakta. Dalam jumlah kasus dan kematian, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain dengan jumlah penduduk yang besar,” kata Presiden, Minggu (4/10/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper