Bisnis.com, SEMARANG - Pasangan petahana wali kota dan wakil wali kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu oleh KPU Kota Semarang resmi dinyatakan sebagai calon tunggal wali kota dan wakil wali kota yang akan berlaga dalam Pilkada di Kota Semarang 9 Desember 2020 mendatang.
Pasangan incumbent yang akrab disapa Hendi-Ita sebelumnya telah melakukan serangkaian tahapan mulai dari pendaftaran pada 4 September 2020, kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan selama dua hari pada 14-15 September. Dari hasil verifikasi, berkas pasangan tersebut dinyatakan lengkap dan pada Selasa (15/9/2020) lalu keduanya dinyatakan sehat.
Dengan keputusan KPU tersebut, pemilihan Wali Kota dan wakil wali kota Semarang tahun ini menjadi catatan demokrasi bersejarah di Kota Semarang di mana pasangan petahana akan berlaga melawan kotak kosong.
“Besok pengundian tata letak dan kita akan siap pada tanggal 26 September sampai dengan 5 Desember mulai berkampanye, strateginya sudah sangat dibatasi, tetapi akan kita ikuti," ujar Hendi sapaan akrabnya Rabu (23/9/2020).
Namun Hendi mengakui situasi pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri untuk memastikan warga datang ke tempat pemungutan suara. “Sekarang setelah kami ditetapkan sebagai calon tunggal, maka tugas kami selanjutnya adalah meyakinkan masyarakat agar datang ke TPS dan memastikan mereka pulang dalam kondisi sehat," imbuh Hendi.
Ditanya terkait program kampanye yang akan dijalankan, Hendi menjelaskan jika pihaknya akan mengoptimalkan kampanye secara virtual. “Kita berencana minimal satu kali akan mengadakan rapat akbar virtual yang diikuti oleh seluruh kader partai pengusung dan relawan yang akan mengikuti dari rumah masing-masing, ini sesuai dengan instruksi dari KPU," terang Hendi.
“Kompetisi model apapun harus kita persiapkan diri dengan matang, anggap saja pertempuran apapun berat, agar kita tidak jumawa, dan bagian dari ikhtiar untuk bisa menang di Pilwakot kota Semarang," pungkas Hendi.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom mengatakan jika tahun ini menjadi PR yang cukup berat bagi KPU. Tak hanya lancar dalam proses pemungutan suaranya saja, namun juga bagaimana Pilkada nanti tidak sampai memunculkan kasus baru Covid-19.
“PR kita tahun ini adalah bagaimana penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2020 ini berjalan dengan lancar dan sukses tetapi juga berlangsung dengan sehat," terang Henry.