Bisnis.com, JAKARTA— Google hari ini mempersembahkan orat-oret untuk Benyamin Sueb, komedian, aktor, dan penyanyi Indonesia yang terkenal. Benyamin Sueb lahir di Kemayoran, Jakarta, pada 5 Maret 1939.
Benyamin Sueb kehilangan ayahnya yang meninggal ketika dia berusia 2 tahun. Sukirman, nama sang bapak, meninggal di Bangka Belitung karena penyakit tumor pada 1941.
Kehilangan sosok seorang ayah membuat Ben sangat dekat dengan ibu, kakak-kakak, dan engkongnya.
Pada 1943, saat baru berumur 4 tahun, Ben diajak kakak-kakaknya membentuk sebuah grup musik bernama Kaleng Rombeng, dengan alat-alat musik yang terbuat dari kaleng serta barang bekas lain. Moenadji, kakak kelima Benyamin, misalnya, memainkan rebab yang terbuat dari kaleng bekas dengan bagian tengah ditusuk bambu dan ditempeli senar kawat telepon.
Ruslan, kakak keenam, memainkan gendang dengan tong bekas minyak. Adapun Saidi, saudara yang lain, memainkan kaleng biskuit layaknya sebuah kendang.
Selain Ruslan dan Moenadji, kakak-kakak Benjamin lain seperti Rohani, Moh Noer, Otto Suprapto, dan Siti Rohaya juga ikut berpartisipasi.
Baca Juga
Tahun 1946, Bang Ben, begitu Benyamin Sueb biasa dipanggil belajar di Sekolah Dasar Bendungan Jago. Saat duduk di bangku kelas lima atau enam, ia pindah ke SD Santo Yusuf di Bandung.
Pada 1950-an, seperti dikutip dari www.devdiscourse.com, Selasa (22/9/2020) Bang Ben bergabung dengan Melody Boys yang memainkan musik kalipso, rumba, cha-cha, jazz, blues, rock n roll, dan beberapa keroncong. Band ini membawakan beberapa lagu terkenal termasuk 'When I Fall in Love', 'Blue Moon' dan 'Unchained Melody'.
Karier akting Bang Ben dimulai pada awal tahun 1970-an, dan melalui film-film komedinya yang sering bercanda. Dia mendapat pujian untuk peran dalam film seperti Intan Berduri (1972) dan Si Doel Anak Modern (1976), yang keduanya membuat Bang Ben mendapatkan Penghargaan Aktor Citra Terbaik di Festival Film Indonesia.
Pada tahun 1990, Benyamin mendirikan Radio Ben, satu-satunya stasiun radio di Indonesia yang didedikasikan untuk orang Betawi, yang terus memutar musik basng Ben hingga hari ini.
Sebagai produser, Bang Ben membentuk perusahaan film Jiung Film, yang melahirkan Musuh Bebuyutan (1974), Benyamin Koboi Ngungsi (1975), dan Hippies Lokal (1976).
Dia juga membintangi 11 film yang mengangkat namanya dalam judul tersebut, antara lain Benyamin Biang Kerok (1972), Benyamin Brengsek (1973), dan Benyamin Jatuh Cinta (1976).
Pada 1980-an, setelah merilis Betty Bencong Slebor, Bang Ben memutuskan untuk berhenti memproduksi filmnya sendiri dan menutup perusahaan filmnya karena pendapatannya lebih kecil dari biaya produksi. Dia bermain di lebih dari 53 film, sebagai pemeran utama atau pemeran pendukung.
Benyamin Sueb menikah dengan Noni pada 1959. Putra pertamanya Beib lahir setahun kemudian. Bang Ben bercerai dengan Noni pada 7 Juli 1979 dan rujuk pada tahun yang sama.