Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Pandemi Corona, Ini Daftar Pekerjaan yang Digantikan Mesin

Dari studi tersebut, pekerjaan yang paling berisiko digantikan oleh mesin a.l. receptionist hotel, supir antar-jemput, penjual eceran, petugas parkir, pekerja rumah jagal dan pengumpul tiket tol.
Petugas receptionist hotel tengah melayani tamu/JIBI
Petugas receptionist hotel tengah melayani tamu/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Studi baru dari Federal Reserve Bank of Philadelphia mengungkapkan pandemi virus Corona berpotensi mengganti beberapa pekerjaan manusia secara permanen dengan mesin.

Pemutusan hubungan kerja lebih tinggi terjadi di antara pekerja di industri yang dapat diotomatiskan sehingga hal ini meningkatkan risiko pekerjaan tersebut akan menjadi usang secara permanen.

Dari studi yang dikemukakan oleh ekonom Lei Ding dan Julieth Saenz Molina, penyebaran Covid-19 telah mempercepat otomatisasi di industri yang terkena dampak virus atau yang tidak mengizinkan pekerjaan jarak jauh. Keduanya menemukan, semakin lama resesi berlangsung, semakin dalam dampak otomatisasi.

“Jika krisis Covid-19 berevolusi menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan, banyak pekerjaan hilang di bidang otomasi sehingga hal ini dapat menjadi permanen pasca-pandemi, serupa dengan apa yang terjadi selama pemulihan dari Resesi Hebat,” tulis Ding dan Saenz Molina.

Industri yang sudah menghadapi risiko tinggi otomatisasi kehilangan 4,2 lebih pekerjaan per 100 pekerjaan, lebih banyak dari sektor yang menghadapi lebih sedikit ancaman oleh teknologi. Studi ini menganalisis data hingga Agustus. Dari studi tersebut, pekerjaan yang paling berisiko digantikan oleh mesin a.l. receptionist hotel, supir antar-jemput, penjual eceran, petugas parkir, pekerja rumah jagal dan pengumpul tiket tol.

Efeknya lebih terasa bagi pekerja minoritas. Pekerjaan otomatis yang dipegang oleh pekerja minoritas mengalami kehilangan 5,1 pekerjaan lebih banyak per 100 pekerjaan daripada yang dipegang oleh orang non-Hispanik kulit putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper