Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaster Corona di Tempat Makan Muncul di Berbagai Negara

Tak hanya terjadi di Indonesia, klaster tempat makan juga terjadi di beberapa negara lain.
Ilustrasi - Sampel darah yang terindikasi positif Virus Corona./Antara
Ilustrasi - Sampel darah yang terindikasi positif Virus Corona./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia sudah mencatatkan adanya empat klaster tempat makan setelah baik penjual, pegawai, dan pengunjung saling menularkan satu sama lain.

Namun, tak hanya terjadi di Indonesia, klaster tempat makan juga terjadi di beberapa negara lain.

Berdasarkan studi kasus akun Instagram @pandemictalks, tercatat ada beberapa klaster tempat makan yang muncul bahkan memicu lonjakan kasus baru setelah kasusnya sudah berhasil ditekan.

Pertama, di Kedai Kopi Starbucks di Paju, Korea Selatan. Tercatat kedai kopi asal Amerika Serikat tersebut menjadi klaster super-spreader terbesar karena setelah satu orang terinfeksi Virus Corona datang ke kedai tersebut, langsung menularkan ke 56 orang lainnya hanya dalam waktu 2 jam di ruangan full AC.

Kedua, terlihat juga terjadi klaster tempat makan di sebuah restoran khas Thailand di Sydney, Australia. Berdasarkan kronologinya, pada Juli lalu adaa seorang staf positif Covid-19.

Setelah dilakukan tracing, ternyata ada 103 orang yang kasusnya bermula dari tempat tersebut.

Ketiga, Restoran dan Bar di Luisiana, Maryland, dan Colorado, Amerika Serikat. Restoran menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di AS.

Beberapa provinsi bahkan menyatakan bahwa 25 persen kasus berasal dari klaster tempat makan atau menularkan ke lebih dari 500 orang.

Sedangkan, di Maryland tercatat 12 persen kasus berasal dari klaster tempat makan dan di Colorado 9 persen.

“Tempat makan adalah ruang publik risiko tinggi selanjutnya yang menjadi tempat nyaman bagi Covid-19 untuk menyebar. Klaster ini berbahaya karena bisa jadi superspreader kalau tracingnya lemah,” tulis Firdza Radiany, inisiator Instagram @pandemictalks beberapa waktu lalu.

Studi terbaru CDC juga menyebutkan bahhwa di AS, orang dewasa yang positif, dua kali lebih besar berpotensi terpapar dari makan di restoran/bar/kedai kopi dalam waktu 14 hari terakhir sebelum terinfeksi.

“Transmisi virus di Tempat Makan terjadi karena pemakaian masker tidak tepat, virus pada benda dan protokol VDJ [Ventilasi-Durasi-Jarak] yang lemah. Ini harusnya jadi alarm peringatan untuk kita agar menghentikan kegiatan berkumpul tidak sesuai protokol di tempat makan,” jelasnya.

Saat ini, terutama di DKI Jakarta setelah PSBB (pembatasan sosial berskala besar) total diberlakukan kembali, masyarakat bisa mengupayakan agar tetap makan dan masak di rumah atau membeli makanan melalui layanan ojek daring.

Sementara itu, bagi pihak tempat makan, yang masih beroperasi, meskipun tidak memperbolehkan pengunjung untuk makan di tempat, agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer dan membatasi jumlah kursi, serta mematuhi protokol VDJ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper