Bisnis.com, JAKARTA - Ulama Ahmad Syafii Maarif mengungkapkan kerprihatinan dengan semakin banyaknya dokter dan petugas medis lain yang gugur saat menangani pandemi Covid-19.
Di usia senjanya, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengaku terguncang saat membaca berita kematian 115 dokter dan tenaga medis lainnya. Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter resminya, @SerambiBuya.
Syafii Maarif pun berharap pemerintah berupaya optimal agar keselamatan para tenaga medis tetap terjaga dalam perjuangan melawan penyebaran wabah Corona.
"Pak Presiden, mohon diperintahkan kepada Menteri Kesehatan dan jajarannya untuk berupaya semaksimal mungkin menolong nyawa para dokter ini. Jika begini terus, bangsa ini bisa oleng karena kematian para dokter saban hari dalam tugas kemanusiaannya di garis paling depan. Terima kasih Pak Presiden. Ahmad Syafli Maarif," cuitnya, Minggu (13/9/2020).
Yml. Presiden Republik Indonesia @jokowi
— Serambi Buya (@SerambiBuya) September 13, 2020
Sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah berada pada angka 115 pagi ini plus tenaga medis yang juga wafat dalam jumlah besar pula. pic.twitter.com/HkETgVlDyp
Sementara itu, data Tim Mitigasi Dokter Pandemi Covid-19 bentukan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menunjukkan hingga 10 September 2020, sebanyak 109 dokter gugur akibat Covid-19.
Dikutip dari akun Twiiter PB IDI @PBIDI pada Jumat (11/9/2020), Jawa Timur menjadi provinsi dengan tingkat kematian tertinggi para dokter yakni mencapai 29 orang.
Baca Juga
Sumatera Utara dan DKI Jakarta menyusul Jawa Timur dengan masing-masing 20 dan 13 dokter, lalu Jawa Barat dengan 8 dokter gugur, dan Jawa Tengah dengan 8 dokter.
Berikut merupakan hasil survey dan pencatatan pelaporan dari Tim Mitigasi Dokter Pandemi Covid-19 PB IDI. Berdasarkan sebarannya. pic.twitter.com/7YORSqHhTd
— PB IDI (@PBIDI) September 11, 2020