Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Rujukan Covid-19 di Bali hampir Penuh, ARSSI Minta RS Darurat

Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali mendorong tersedianya rumah sakit (RS) darurat khusus Covid-19, karena melonjaknya kasus positif yang menyebabkan ruang isolasi semakin menipis.
Ilustrasi - Gambar Ruang Nusa Indah di RSUP Sanglah, Denpasar  Bali. RSUP sanglah menjadi salah satu dari 15 RS rujukan untuk pasien Covid-19./Antara
Ilustrasi - Gambar Ruang Nusa Indah di RSUP Sanglah, Denpasar Bali. RSUP sanglah menjadi salah satu dari 15 RS rujukan untuk pasien Covid-19./Antara

Bisnis.com, DENPASAR - Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali mendorong tersedianya rumah sakit (RS) darurat khusus Covid-19, karena melonjaknya kasus positif yang menyebabkan ruang isolasi semakin menipis.

Ketua ARSSI Bali Fajar Manuaba menyampaikan bahwa sudah saatnya tersedia RS Darurat khusus Covid-19, karena RS lain masih harus tetap melayani pasien non Covid-19.

"Jangan sampai pasien nonCovid-19 menjadi terkontaminasi," tuturnya saat dihubungi oleh Bisnis, Kamis, (10/9/2020).

Dia mengatakan bahwa saat ini RS Swasta di Bali masih mencoba untuk meningkatkan kapastias ruangan, hanya saja RS memiliki kendala dari sisi lahan, Sumber Daya Manusia (SDM), dan biaya. Terlebih untuk mempersiapkan ruangan isolasi harus dimodifikasi dengan tekanan negatif dan tambahan alat pendukung lainnya yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Yang jelas saat ini RS Swasta sudah tidak bisa merujuk ke RS Rujukan karena selalu penuh, namun pasien yang datang dalam kasus berat," jelasnya.

Menurut data terakhir dari Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Bali, jumlah pasien dalam kasus aktif pada Rabu, (9/9) sebanyak 1.259 orang atau 18,73 persen yang tersebar di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering. Sedangkan jumlah ruang isolasi yang berada di 55 RS di Bali sebanyak 946.

Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Dewa Ketut Krisna mengatakan jumlah tempat tidur yang tersisa untuk pasien Covid-19 sebanyak 7 buah, dari total 107 yang disediakan.

"Selanjutnya yang kami lakukan seperti diawal kasus ini muncul, akan kembali disesuaikan dengan kebutuhan," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan bahwa tingkat hunian kamar di sejumlah RS rujukan sudah mencapai 90 persen.

Adapun upaya yang masih terus dilakukan yakni mengatur sirkulasi pasien, untuk pasien dengan berat akan dirawat di RSUP Sanglah dan RS PTN Unud Jimbaran. Sedangkan untuk pasien dengan kasus ringan dapat dirawat di tempat karantina yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi dan melakukan isolasi mandiri. Kemudian pilihan lainnya adalah dengan menambah ruang isolasi di masing-masing RS.

"Penambahan kasus sudah hampir merata diseluruh klaster, baik dikantor atau keluarga," ungakpnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper